Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, memutuskan tetap menggunakan jasa pihak ketiga dalam pengelolaan angkutan sampah tahun 2024. Pola pengelolaan sama dengan tahun ini menggunakan operator pihak ketiga.
Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun meminta agar akhir November 2023 ini lelang sudah dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru. Ia tidak ingin kekosongan pengangkutan sampah menyebabkan sampah menumpuk.
Kontrak kerjasama dengan operator angkutan sampah di Kota Pekanbaru berakhir pada 31 Desember 2023 mendatang. Lelang operator angkutan sampah yang baru harus segera dilakukan agar tidak ada kekosongan pengangkutan sampah.
"Kita tidak ingin sampah menumpuk nantinya, kalau lelangnya terlambat," kata Muflihun, Selasa (28/11).
Operator angkutan baru nantinya harus melalui proses lelang. Ia menyebut bahwa operator zona I dan zona II saat ini yaitu PT. Ella Pratama Perkasa dan PT. Samhana Indah.
"Jadi harus lewat lelang apabila hendak mengelola angkutan sampah," terangnya.
Dirinya tidak menampik bahwa rencana swakelola pengangkutan sampah di tiga zona batal terlaksana tahun depan. Ia menyebut bahwa perubahan secara menyeluruh untuk pengangkutan sampah cukup berat.
"Takutnya nanti sampah bertumpuk, kalau dirubah sistem pengangkutannya menyeluruh," ujar Muflihun.
Ia menuturkan, Kota Pekanbaru punya tiga zona pengangkutan sampah. Ia menyebut rencananya satu zona bakal menerapkan swakelola yakni di Zona III, wilayah Rumbai.
"Makanya kita sampelkan di satu zona, kalau sempurna baru tahun 2025, kita rubah sekaligus," jelasnya.
Muflihun menilai butuh persiapan matang untuk menerapkan swakelola pengangkutan sampah. Pemerintah kota mesti menyiapkan truk angkutan, buruh angkut dan trans depo.
Anggaran swakelola ternyata lebih mahal ketika dibandingkan anggaran kontrak kerjasama. Mereka akhirnya menjadikan zona III sebagai sampel atau percontohan angkutan sampah swakelola.
