Marapi Meletus, Waspadai 7 Gejala Pneumonia Akibat Abu Vulkanik Terhirup

Marapi Meletus, Waspadai 7 Gejala Pneumonia Akibat Abu Vulkanik Terhirup
Gunung Marapi meletus. (Foto: MPI)

Riauaktual.com - Kabar menyedihkan, sebanyak 11 orang pendaki Gunung Marapi ditemukan meninggal dunia usai gunung tersebut meletus pada Minggu, 3 November 2022.

"Pencarian korban sudah dilakukan hingga pukul 07.10 WIB, tim gabungan berhasil menemukan tiga orang dalam keadaan selamat dan 11 orang meninggal dunia," kata Kepala Kantor Sar Kota Padang Abdul Malik, Senin (12/4/2023).

Abdul mengatakan, jumlah pendaki yang berhasil didata tim gabungan yakni sebanyak 75 orang di mana 49 orang di antaranya berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat.

Dikutip dari laman Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), @idai_ig, salah satu penyakit yang menyerang pernapasan akibat erupsi gunung berapi adalah Pneumoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis biasa disebut dengan Pneumokoniosis atau P45 (radang paru akut atau pneumonia)

IDAI menjelaskan, abu vulkanik dapat tetap berada di sekitar area selama beberapa hari setelah letusan gunung terjadi.

Abu vulkanik akibat letusan gunung api ini akan terus berada di udara dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu selalu perhatikan masalah pernapasan setelah terhirup abu vulkanik.

IDAI memperingatkan, selama 24-48 jam gejala P45 dapat muncul setelah terhirup abu vulkanik. Jika seseorang mengalami batuk terus-menerus, kesulitan saat bernapas, maka ada baiknya untuk segera menghubungi dokter.

Adapun tanda dan gejala yang disebabkan oleh P45, di antaranya:

1. Sesak napas

2. Batuk-batuk

3. Mengi

4. Tidak nyaman saat menarik napas

5. Dada terasa berat atau ditekan

6. Sempoyongan

7. Sakit kepala.

 

 

Sumber: Okezone.com

Berita Lainnya

index