Berantas Judol Lebih Mudah Dibanding Judi Offline

Berantas Judol Lebih Mudah Dibanding Judi Offline
Gelora Talks bertema 'Jeratan Pinjol + Judol = Duet Maut Pembawa Nahas

Riauaktual.com - Kabareskrim Mabes Polri 2008-2009 Susno Duadji menegaskan praktik judi online berkembang sedemikian rupa, karena dianggap biasa-biasa saja, sehingga tidak ada upaya diberantas secara serius. Padahal memberantas judi online hanya membutuhkan kemauan dan keseriusan pemerintah dan aparat penegak hukum.

"Memberantas judi online itu jauh lebih gampang daripada memberantas judi offline di kamar-kamar hotel atau di rumah-rumah yang pesertanya tidak sampai jutaan, itu lebih susah ditangkap karena harus ada buktinya. Tapi kalau judi online itu semua terdaftar, termasuk soal pinjaman online," ujar Susno dalam Gelora Talks bertema 'Jeratan Pinjol + Judol = Duet Maut Pembawa Nahas, Rabu (26/6/2024). 

Susno mengatakan, semua akses judi online bisa ditelusuri, meskipun bandarnya berada di Vietnam, Kamboja dan Filipina, karena semua transaksinya diawali dari Indonesia. Tinggal kerja sama dengan bank dan provider, kemudian diawasi oleh Kemenko Polhukam dan Polri lakukan penindakan. 

"Permasalahannya itu satu, tinggal kemauan, mau memberantas atau tidak, itu saja, " katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud menganggap segala sesuatu yang bersumber dari hal yang dilarang agama tetap dinyatakan haram dipergunakan. Termasuk mencari pendapatan negara yang berasal dari judi online. 

"Memberantas praktik judi online di Indonesia, sangatlah mudah yakni dengan cara pengawasan yang super ketat dari pemerintah.  Mulai dari rekening, iklan, ngeblok IT server. Itu tugas pemerintah karena sudah ada lembaganya yang bisa melakukan itu," katanya. 

Pakar Cyber Security dan IT Vaksincom Alfons Tanujaya menyarankan motede _follow the money_ efektif untuk memberantas judi online.  "Metode follow the money dapat menekan angka perjudian. Namun harus ada kerjasama antara pihak kepolisian, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan OJK, " katanya.

Ketua DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Henwira Halim mengatakan, Partai Gelora akan terus membangun kesadaran literasi digital dan literasi keuangan. 

"Sebab, permasalahan judi online dan pinjaman online menjadi problem nasional yang harus diselesaikan bersama, tidak hanya dibebankan ke pundak pemerintah saja untuk memberantasnya, " ujarnya.

Berita Lainnya

index