Rasionalisasi ASN Tamatan SMA, Pemko Tunggu Arahan Pusat

Rasionalisasi ASN Tamatan SMA, Pemko Tunggu Arahan Pusat
pns

PEKANBARU (RA) - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re?formasi Birokrasi (MenPAN-RB), akan melakukan rasionalisasi Aparatur Sipil Negera (ASN) yang bertamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) di tahun 2017 mendatang.
   
Menanggapi hal tersebut kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pekanbaru, Azharisman Rozie mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan pusat, terkait rasionalisasi PNS tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA).
   
"Untuk saat ini kita menunggu Juknisnya, karena sistem kepegawaian yang kita anut saat ini adalah Unified System,” katanya, Senin (14/3).
   
Dikatakan Rozie, maksud dari Unified System disini adalah sistem kepegawaian yang saling berintegrasi secara nasional. Jika hal tersebut menjadi kebijakan nasional, maka mau tidak mau pemerintah daerah harus menerapkan hal tersebut.
   
“Karena kebijakan tingkat nasional, mau tidak mau tentu kita patuh dan laksanakan. Kalau ada keberatan maka akan kita sampaikan pemerintah dalam hal ini di tingkat nasional,” jelasnya lagi.
   
Ketika ditanya jumlah PNS tamatan SMA di lingkungan Pemko Rozie mengatakan bahwa jumlah PNS yang tamatan itu ada sekitar 1.600 orang.

Sebagaimana diberitakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re?formasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan bahwa, pada tahun 2017 nanti akan memberlakukan rasionalisasi Pegawai Negeri Sipil.
   
Rasionalisasi tersebut, kata Yuddy, tidak identik dengan pensiun dini, apalagi sampai kepada pemecatan. Rasionalisasi arahnya pada peningkatan kompetensi agar bisa masuk ke jabatan fungsional tertentu.
   
"Rasionalisasi dilakukan mulai 2017. Pengurangan ini dalam upaya menurunkan belanja pegawai yang saat ini masih 33,8 persen," kata Yuddy.

Saat ini pihaknya masih melakukan kajian soal mengurangi pegawai yang dinilai tidak memiliki kualifikasi, kinerja buruk dan tidak berkompeten.
"Kajiannya hampir selesai. Belanja pegawai untuk APBN masih 33,8 persen?. Itu harus diturunkan lagi," jelasnya.


Laporan : YAN

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index