Riauaktual.com - Menanggapi tuduhan politisasi program pemerintah daerah dan Baznas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Siak 2024, Sekretaris DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Siak, Ridha Alwis Effendi, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa Bupati Siak, Alfedri, telah sering turun ke masyarakat jauh sebelum tahun politik.
"Dari dulu Pak Bupati sudah aktif turun ke masyarakat, bahkan sebelum masuk tahun politik. Pak Alfedri masih menjabat sebagai Bupati, jadi wajar jika beliau terus berinteraksi dengan masyarakat. Tidak adil jika hal itu disebut sebagai politisasi," ujar Ridha Alwis pada Minggu (8/9/2024).
Ridha juga menyoroti program Bujang Kampung yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir, di mana Alfedri dan Wakil Bupati, Husni Merza, setiap hari Jumat berkantor di kampung. Program ini, menurutnya, merupakan inovasi unik yang belum pernah ada di Indonesia.
"Program ini sudah ada jauh sebelum tahun politik, dan telah memberi dampak positif bagi masyarakat kampung. Mungkin pihak-pihak yang menuduh melupakan bahwa program ini sudah berjalan sejak lama," kata Ridha.
Selain Bujang Kampung, Ridha juga menekankan pentingnya program Siak Melesat, yang lahir dari program sebelumnya. Inovasi ini memperluas layanan kesehatan dengan menghadirkan 10-11 dokter spesialis setiap minggunya ke kampung-kampung di Siak.
"Ini bukan politisasi, tapi langkah nyata untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Apakah membantu masyarakat dengan dokter spesialis adalah hal yang salah?" tambah Ridha dengan tersenyum.
Menanggapi tuduhan politisasi Baznas, Ridha Alwis menyebutnya sebagai tuduhan yang tidak berdasar. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan Baznas Siak dalam mengumpulkan zakat adalah hasil kerja keras pemerintah daerah, terutama dalam mengajak PNS dan perusahaan untuk berzakat.
"Pak Bupati selalu mendorong PNS dan perusahaan untuk berzakat melalui Baznas, bahkan sampai mendapat penghargaan. Jadi kalau itu dianggap salah, lalu apa yang benar?" ujarnya.
Ridha juga mengingatkan bahwa Alfedri dan Husni Merza masih menjalankan tugas pemerintahan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Siak sampai KPU menetapkan mereka sebagai calon Pilkada.
"Selama masih menjabat, sah-sah saja bagi mereka untuk turun ke masyarakat. Mestinya, para bakal calon dan partai politik harus memberikan edukasi politik yang baik, bukan saling tuduh tanpa dasar," tegas Ridha.
Ia mengakhiri dengan mengajak semua pihak untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, terutama dalam memberikan edukasi politik yang positif dan konstruktif.
"Daripada sibuk menuduh, mari kita fokus pada kepentingan masyarakat dan memberikan edukasi politik yang benar," pungkas Ridha Alwis Effendi.