Ikan Salai dari Hutan, Rahasia Sukses KTH Siarang Arang

Ikan Salai dari Hutan, Rahasia Sukses KTH Siarang Arang
Ketua KTH Siarang Arang, Yunadi.

Riauaktual.com - Masyarakat Kelompok Tani Hutan (KTH) Siarang Arang, dengan dukungan PT Pertamina Hulu Rokan dan Rimba Satwa Foundation, telah berhasil mengubah hutan menjadi ladang usaha yang menjanjikan. Masyarakat dari daerah terpencil di Kabupaten Rokan Hilir kini dapat meningkatkan kesejahteraan melalui pengelolaan produk hasil hutan secara berkelanjutan.

Berkat program Perhutanan Sosial, KTH Siarang Arang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu contohnya adalah pengembangan produk ikan salai. Ikan segar dari sungai sekitar hutan diolah menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi, memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat desa.

"Hutan telah menjadi sumber penghidupan bagi kami. Dengan adanya program pendampingan PHR dan RSF ini, kami bisa menjaga hutan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat," ujar Ketua KTH Siarang Arang, Yunadi.

Untuk pendampingan yang lebih masif dan berkelanjutan, KTH Siarang Arang bersama PHR WK Rokan dan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) melakukan penanda tanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam program Perhutanan Sosial, pada perhelatan ‘Sinergi Rimba Nusa Perhutanan Sosial’ yang ditaja oleh PT Pertamina (Persero). Dalam PKS tersebut, PHR akan mendampingi KTH Siarang Arang dalam 2 tahun kedepan.

Sinergi Rimba Nusa Perhutanan Sosial merupakan program kerja sama antara Pertamina dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dalam menjaga dan melestarikan hutan di Indonesia dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian alam, khususnya hutan.

Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Yunadi, Ketua KTH Siarang Arang, Kepala Balai PSKL Wiliayah Sumatera, Apri Dwi Sumarah dan Manager CSR PHR WK Rokan Pandjie Galih Anoraga, yang disaksikan langsung oleh Dr. Ir. Mahfudz, M.P, Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) dari Kementerian LHK.

Melalui perhelatan ini Pertamina Grup memperkuat komitmennya dalam mendukung program pemerintah melalui Perhutanan Sosial di seluruh wilayah kerjanya. KTH Siarang Arang menjadi salah satu diantara 13 KTH maupun Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) lain dari berbagai daerah di Indonesia, yang diundang untuk menandatangani PKS tersebut. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 8-10 September 2024 di Nusa Dua, Bali.

“Hutan kami dikelilingi sungai dan danau, dengan ikan yang melimpah. Ikan-ikan itu sebagian diolah dan dikemas masyarakat menjadi produk ikan salai,” kata Yunadi menambahkan.

Ia juga menjelaskan, bahwa dengan menjaga hutan kampung dan memanfaatkan potensi alam dengan baik sama dengan mewarisi kehidupan yang baik untuk anak cucu dan penerus. Produk KTH berupa ikan salai baung dan selais kemudian mendapat animo yang luas dari pengunjung pada booth yang ditampilkan KTH Siarang Arang pada acara tersebut . Banyak pengunjung yang antusias dan penasaran dengan hasil olahan ikan air tawar ini.

Dalam sambutannya Brahmantya S. Poerwadi, Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) mengatakan, penandatanganan ini adalah bagian dari upaya Pertamina untuk mendukung ekonomi lokal melalui pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Pertamina akan mendampingi 13 KUPS dan KTH untuk mengembangkan usaha produktif di kawasan hutan sosial, dan berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.

Selain acara penandatanganan PKS, penyelenggara juga menyediakan booth untuk mempromosikan produk maupun jasa yang dihasilkan dan dikelola oleh masing-masing KTH dan KUPS. Yunadi, Ketua KTH Siarang Arang mendapat kesempatan untuk menjelaskan profil KTHnya dan berbincang langsung dengan Dirjen PSKL beserta jajaran, saat mengunjungi booth KTH Siarang Arang.

Dalam kegiatan penandatanganan PKS ini KTH Siarang Arang juga didampingi oleh Dinas LHK Riau melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bagan Siapiapi, tim dari PHR WK Rokan dan Rimba Satwa Foundation.

Koordinator Rimba Satwa Foundation (RSF) Zulhusni Syukri, mengatakan turut mendukung kebijakan pemerintah yang memberi akses masyarakat untuk pengelolaan hutan, serta pemanfaatan hasil hutan dengan prinsip kelestarian melalui program perhutanan sosial. Selain itu ia juga mengapresiasi inisiasi dan kerja sama program perhutanan sosial bersama PHR yang sedang dijalankan di desa Siarang Arang, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.  

“Kami sebagai mitra pelaksana PHR, yang juga ikut mendampingi langsung KTH Siarang Arang, berharap dari pengelolaan hutan desa ini dapat memberi manfaat untuk ekologi maupun ekonomi bagi masyarakat Siarang Arang,” jelas Zulhusni.

Ia juga katakan, selain KTH Siarang Arang, ada dua KTH lain yang juga mendapat pendampingan serta dukungan dari kerja sama PHR dan RSF. KTH tersebut ialah KTH Bandar Bakau di Dumai dan KTH Berkah Lestari di Siak, yang masing-masing area memiliki karakteristik berbeda-beda.

Pendampingan KTH Siarang Arang ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR WK Rokan dalam pilar lingkungan. Selain operasi yang andal dan selamat, PHR juga turut memberikan manfaat berganda melalui program TJSL bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Berita Lainnya

index