Riauaktual.com - Kacang almond telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi India selama ribuan tahun. Penelitian klinis terbaru mengungkapkan bahwa menambahkan almond dalam pola makan sehari-hari tidak hanya meningkatkan kualitas gizi, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.
Menurut pedoman diet terbaru dari Dewan Penelitian Medis India (ICMR) yang dirilis pada Mei 2024, konsumsi kacang-kacangan, termasuk almond, direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan sehat. Almond merupakan sumber protein nabati yang kaya, lemak sehat, serat, serta berbagai vitamin dan mineral penting.
Saat ini, sebagian besar penyakit tidak menular di India disebabkan oleh pola makan yang buruk. Meningkatkan kualitas makanan melalui strategi nutrisi, seperti mengonsumsi almond, dianggap penting untuk kesejahteraan masyarakat dan mengurangi risiko penyakit kronis terkait pola makan.
Melansir dari Hindustan Times Selasa (24/9/2024), prevalensi kadar gula darah tinggi di India jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara barat. Berdasarkan studi ICMR tahun 2023, sekitar 1,4% populasi India atau 101 juta orang hidup dengan diabetes, sementara 15,3% atau 136 juta lainnya mengalami prediabetes.
Populasi India juga menghadapi risiko tinggi untuk berkembang dari prediabetes menjadi diabetes tipe 2. Kondisi hiperglikemia pasca-makan, di mana kadar glukosa melonjak setelah makan, menjadi fenomena umum di India, bahkan di antara individu tanpa diabetes.
Penelitian menunjukkan bahwa lansia di daerah perkotaan lebih rentan terhadap diabetes. Dengan proyeksi populasi lansia mencapai 20% pada 2050, masalah ini menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat.
Almond, dengan kandungan serat lambat dicerna, protein nabati, lemak tak jenuh tunggal, serta nutrisi penting seperti magnesium, kalium, dan vitamin E, terbukti sebagai camilan ideal untuk mengontrol kadar gula darah. Dua penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim riset National Diabetes, Obesity, and Cholesterol Foundation (NDOC) di New Delhi menemukan bahwa konsumsi almond tiga kali sehari sebelum makan besar, atau premeal load, secara signifikan meningkatkan kontrol gula darah pada individu dengan prediabetes dan obesitas.
Setelah tiga bulan intervensi, konsumsi almond mampu menormalkan kadar gula darah pada 23,3% peserta penelitian. Hasil ini menunjukkan potensi besar almond sebagai strategi diet untuk pencegahan dan pengelolaan diabetes di India.
Selain diabetes, populasi India juga memiliki tingkat kematian akibat penyakit arteri koroner (CAD) yang 20-50% lebih tinggi dibandingkan populasi lain. Konsumsi almond secara rutin dapat membantu menurunkan kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan mempertahankan kolesterol HDL (high-density lipoprotein), yang penting untuk kesehatan jantung.
Beberapa studi klinis juga menunjukkan bahwa almond dapat mendukung manajemen berat badan dan menjadi tambahan efektif dalam diet rendah kalori untuk penurunan berat badan. Menambahkan almond ke dalam pola makan, baik sebagai camilan maupun bagian dari hidangan utama, merupakan cara sederhana namun efektif untuk meningkatkan kualitas nutrisi.
Pedoman terbaru ICMR menganjurkan mengganti camilan gorengan dengan kacang-kacangan seperti almond. Almond bisa dinikmati langsung sebagai camilan, ditambahkan ke dalam oatmeal untuk sarapan, dicampur dalam salad, atau dikonsumsi dalam bentuk mentega atau susu sebagai pengganti produk hewani.
Namun, penting untuk memperhatikan porsi konsumsi almond agar sesuai dengan kebutuhan kalori individu dan tetap seimbang dalam pola makan keseluruhan. Almond yang fleksibel dalam berbagai hidangan, baik manis maupun gurih, menjadikannya pilihan praktis untuk dikonsumsi sehari-hari.
Dengan mengonsumsi kacang almond secara rutin, diharapkan masyarakat India dapat mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan melalui pola makan sehat.