Pembangunan Pabrik PKS PT PCS di Logas Hilir Kuansing Tuai Pro dan Kontra

Pembangunan Pabrik PKS PT PCS di Logas Hilir Kuansing Tuai Pro dan Kontra
Pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) oleh PT Pancaran Cahaya Sejati (PCS) di Desa Logas Hilir, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

KUANSING (RA) – Pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) oleh PT Pancaran Cahaya Sejati (PCS) di Desa Logas Hilir, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Pabrik yang berlokasi dekat dengan permukiman warga dan fasilitas umum ini memicu kekhawatiran terkait dampak lingkungan.

Warga yang kontra, seperti Mualaimin, khawatir terhadap pencemaran udara dan bau limbah yang dapat mengganggu kesehatan, terutama bagi anak-anak yang bersekolah di sekitar lokasi pabrik.

"Jarak pabrik dengan permukiman hanya sekitar 2 kilometer, dan dekat dengan sekolah dasar. Anak saya punya riwayat asma, sehingga keberadaan pabrik ini menimbulkan kekhawatiran besar," ujar Mualaimin, Kamis (16/1/2025), kepada Riauaktual.com.

Mualaimin juga menyebutkan bahwa pertemuan dengan pihak perusahaan pada 2023 tidak memberikan jaminan tegas soal kualitas udara yang dihasilkan cerobong asap pabrik.

Sebaliknya, masyarakat yang mendukung pembangunan PKS ini berpendapat bahwa keberadaannya dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian desa.

Sementara itu, pihak PT PCS melalui perwakilannya, Indra Utama, memastikan bahwa pembangunan PKS telah memenuhi seluruh persyaratan legal.

"Semua izin sudah kami kantongi dan clean and clear. Tempat pengelolaan limbah kami juga dirancang berjarak sekitar 300 meter dari pabrik, sehingga aman bagi warga," ujar Indra.

Indra juga menegaskan bahwa perusahaan akan mematuhi baku mutu lingkungan dan mengutamakan tanggung jawab sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kami akan menyalurkan CSR untuk mendukung kebutuhan masyarakat dan sekolah di sekitar lokasi. Jadi, warga tidak perlu khawatir," tambahnya.

Namun, warga yang kontra menegaskan bahwa mereka akan menggelar aksi protes jika terbukti ada dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan saat pabrik mulai beroperasi pada Mei 2025.

Berita Lainnya

index