Kemenkeu Diharapkan Salurkan DAK Non-Fisik untuk Kembangkan Wisata Pacu Jalur Kuansing

Kemenkeu Diharapkan Salurkan DAK Non-Fisik untuk Kembangkan Wisata Pacu Jalur Kuansing
Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi Riau.

PEKANBARU (RA) – Festival Pacu Jalur Tradisional 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kembali mencatatkan prestasi membanggakan.

Selama lima hari penyelenggaraan, kunjungan wisatawan melonjak drastis mencapai lebih dari 1,6 juta orang, meningkat signifikan dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 1,3 juta orang.

Selain jumlah kunjungan, dampak ekonomi yang ditimbulkan juga sangat besar. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mencatat perputaran uang mencapai Rp165 miliar selama festival berlangsung. 

Lonjakan ini memperlihatkan potensi besar sektor pariwisata Riau untuk berkembang pesat, terutama dengan dukungan acara budaya berskala nasional seperti Pacu Jalur.

Namun, di balik prestasi tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau, Heni Kartikawati, menilai keterbatasan akomodasi menjadi salah satu kendala utama.

"Sebagian besar wisatawan terpaksa menginap di Pekanbaru atau rumah warga dengan fasilitas seadanya," ujar Heni dalam konferensi pers kinerja APBN Riau hingga 31 Agustus 2025, Senin kemarin.

Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan juga perlu ditingkatkan. Sampah dari pengunjung yang dibuang langsung ke sungai saat perlombaan menjadi masalah tersendiri. Harga tiket menonton yang melonjak tinggi pun sempat menuai keluhan.

Heni menambahkan, rencana pembangunan Waterfront City sebagai sarana penunjang pariwisata Pacu Jalur masih terkendala keterbatasan ruang fiskal daerah. 

"Kebutuhan dana pembangunan Waterfront City mencapai sekitar Rp221 miliar. Namun hingga kini, belum bisa terealisasi karena terbatasnya anggaran daerah," jelasnya.

Untuk itu, ia berharap Kementerian Keuangan melalui Ditjen Perimbangan Keuangan dapat memberikan dukungan berupa DAK Non-Fisik Dana Pelayanan Kepariwisataan.

Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkuat kapasitas pengelolaan pariwisata, peningkatan pelayanan keselamatan dan keamanan (K3) di destinasi wisata, peningkatan kapasitas masyarakat dan pelaku usaha pariwisata, serta operasional pusat informasi wisata (Tourist Information Centre).

"Momentum Pacu Jalur bukan hanya menjadi ajang olahraga tradisional, tapi juga simbol kebangkitan ekonomi daerah. Dengan dukungan dana dari pemerintah pusat, pariwisata Kuantan Singingi dapat berkembang lebih terstruktur dan berkelanjutan," tegas Heni.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

PACU JALUR

Index

Berita Lainnya

Index