Aksi Panen Paksa Heboh di Rohul, Sekelompok Orang Mengaku KSO PT Agrinas Palma Nusantara

Aksi Panen Paksa Heboh di Rohul, Sekelompok Orang Mengaku KSO PT Agrinas Palma Nusantara
Ulah sekelompok orang yang mengaku sebagai perwakilan KSO PT Agrinas Palma Nusantara.

ROHUL (RA) - Warga Desa Kota Lama, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, dibuat resah akibat ulah sekelompok orang yang mengaku sebagai perwakilan KSO PT Agrinas Palma Nusantara.

Kelompok tersebut diduga memanen paksa kebun sawit milik warga bernama Faisal Lubis, Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

Faisal Lubis mengaku terkejut ketika puluhan orang tak dikenal mendatangi lahannya menggunakan beberapa mobil dan membawa alat panen, seperti egrek.

Tanpa izin, mereka langsung memanen tandan buah segar (TBS) sawit di lahan yang sudah ia kelola sejak 1998.

"Sebelumnya mereka juga sempat memasang baliho bertuliskan ‘Lahan Ini Dikelola oleh CV Ginting Sukses Abadi KSO PT Agrinas Palma Nusantara. Dilarang Masuk. Penanggung Jawab Lapangan Roberto D.S.’," ujar Faisal kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025).

Baliho itu dipasang menggunakan tali plastik tepat di atas lahan Faisal. Pekerja kebun yang berjaga sempat mempertanyakan dasar kelompok tersebut masuk ke area itu. Namun, para pelaku tetap bersikeras melakukan panen.

"Apapun ceritanya, kami tetap memanen. Kalau mau lapor polisi, silakan," kata salah satu dari mereka ditirukan Faisal.

Karena jumlah mereka banyak dan membawa benda tajam, pekerja kebun tidak bisa mencegah aksi itu. Akibatnya, sekitar dua ton sawit dipanen secara paksa.

Faisal menegaskan bahwa lahan tersebut adalah miliknya secara sah sejak tahun 1997, dibeli dari kebun karet masyarakat dan dilengkapi Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR).
Faisal juga menanam sawit di lahan itu sejak 1998.

"Selama ini tidak pernah ada sosialisasi, pengukuran, atau pemasangan patok dari pihak mana pun. Tiba-tiba datang pasang baliho dan langsung panen. Itu yang saya herankan," ujarnya.

Mengetahui kejadian itu, Faisal yang sedang berada di Pekanbaru langsung menemui manajemen PT Agrinas Palma Nusantara.

Pihak perusahaan menyatakan tidak pernah memerintahkan pemanenan tersebut dan menyarankan Faisal untuk melapor ke polisi.

Namun, saat dihubungi, Roberto D.S., yang disebut sebagai penanggung jawab lapangan, justru mengaku bertindak atas perintah PT Agrinas pusat.

Keterangan yang saling bertolak belakang itu membuat Faisal bingung siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas aksi panen paksa tersebut.

Atas insiden itu, Faisal mengalami kerugian materil dan immateril.
Selain itu, warga sekitar juga mulai khawatir jika kebun mereka menjadi target selanjutnya.

"Saya bisa saja mengerahkan orang untuk mengamankan kebun, tapi itu bisa berujung bentrok fisik. Saya tidak mau. Lebih baik diserahkan ke penegak hukum," tegasnya.

Faisal berharap pihak kepolisian segera bertindak dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu bersama PT Agrinas Palma Nusantara memberi perhatian serius agar tidak memicu konflik sosial di masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, tim Riauaktual.com sudah mencoba menghubungi manajemen PT Agrinas Palma Nusantara, namun belum memberikan tanggapan resmi terkait peristiwa tersebut.

#Sawit #Rohul

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index