JAKARTA (RA) - Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mendalami perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero) dan sejumlah pihak terkait. Terkini, tim jaksa penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) kembali memeriksa tiga orang saksi, Senin (20/10/2025).

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya penyidik untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi berkas perkara atas nama tersangka HW dkk.

"Ketiga saksi diperiksa terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018 sampai dengan 2023," ujar Anang dalam keterangan resmi, Selasa (21/10/2025).

Adapun tiga saksi yang diperiksa masing-masing berinisial WSD,m selaku Sr. Export II Revenue Assurance PT Pertamina (Persero), RW selaku VP Procurement & Asset Management PT Pertamina International Shipping periode 1 Juni 2024 hingga sekarang, serta MIM selaku VP Supply Chain Planning-LI PT Pertamina (Persero).

Menurut Anang, pemeriksaan terhadap ketiganya dilakukan untuk menelusuri alur pengelolaan minyak mentah dan produk kilang, serta potensi penyimpangan dalam proses tata kelola di lingkungan Pertamina dan entitas terkait.

"Pemeriksaan saksi merupakan bagian penting untuk menemukan konstruksi hukum yang lengkap dan memastikan siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam perkara ini," tegas Anang.

Sebelumnya, penyidik JAM Pidsus telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus tersebut, termasuk pejabat aktif dan mantan pejabat di lingkungan Pertamina dan subholding-nya. Kejagung menegaskan penyidikan akan terus dilakukan secara transparan dan profesional.

Kasus ini menjadi salah satu penyelidikan besar yang tengah ditangani Kejaksaan Agung, seiring komitmen lembaga itu dalam mengusut dugaan praktik korupsi di sektor strategis negara, termasuk energi dan migas.