PEKANBARU (RA) - Masyarakat Kota Pekanbaru, diimbau agar mewaspadai dengan kemunculan ular di dalam rumah. Tim Dinas Pemadaman dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru, mencatat ada sekitar 301 evakuasi terhadap ular.
Ratusan evakuasi terhadap ular berbagai jenis ini berlangsung sejak Januari 2025 silam. Mereka kebanyakan melakukan evakuasi terhadap ular jenis sanca.
"Sejak Januari, evakuasi yang kami lakukan kebanyakan adalah evakuasi ular yang masuk rumah," kata Kepala DPKP Kota Pekanbaru, Zarman Candra, Senin (29/12).
Dirinya menyampaikan bahwa pada akhir pekan kemarin saja ada tiga ekor ular dievakuasi oleh petugas. Mereka melakukan evakuasi di tiga lokasi dalam dua hari berturut-turut.
Ada sejumlah tanda bahwa ular masuk dalam rumah seperti terdapat bekas kulit ular terkelupas. Hewan kecil yang tiba-tiba hilang dari rumah patut dicurigai.
"Curigai juga bunyi gesekan di sekitar area rumah yang gelap atau lembab," ulasnya.
Zarman menambahkan bahwa ular masuk ke dalam rumah lantaran mencari tempat yang sejuk dan lembab. Satwa melata itu masuk melalui celah pintu, saluran air hingga halaman belakang rumah.
Ular biasanya sembunyi di kamar, gudang hingga di bawah perabotan rumah. Warga bisa mencegah ular masuk rumah dengan rutin membersihkan pekarangan.
"Warga bisa merapikan gudang, serta mencegah adanya barang menumpuk di rumah," jelasnya.
Warga bisa menutup celah rumah, ventilasi dan saluran air. Cara ini bisa menjadi upaya mencegah ular masuk ke dalam rumah.
Pihaknya mengimbau warga untuk hati-hati terhadap keberadaan ular yang masuk rumah. Warga bisa melaporkan langsung ketika mendapati keberadaan ular tersebut lewat Emergency Call DPKP Kota Pekanbaru +62 851-8607-0113 dan Layanan Darurat Kota Pekanbaru di 112.
