OP Sukses Tekan Harga Sembako Stabil Dipasaran

OP Sukses Tekan Harga Sembako Stabil Dipasaran
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Sejak beberapa minggu belakangan pemerintah menggelar operasi pasar untuk menekan lonjakan harga sembako. Bahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru mengklaim jika harga kebutuhan pokok dipasar-pasar tradisional sudah mulai stabil.

"Kalau pun ada gejok harga, namun relatif masih stabil dan tidak terlalu signifikan. Daging kemaren melonjak, sekarang sudah mulai turun sejak operasi pasar ini," ujar Kepala Disperindag Pekanbaru, Azwan, ketika ditemui, Selasa (21/6) digedung DPRD Kota Pekanbaru.

Menurut Azwan, harga naik menjelang lebaran sampai natal memang sudah menjadi kebiasaan yang kerap terjadi. Kenaikan harga sendiri disebabkan berbagai faktor, mulai dari gangguan transportasi sampai spekulasi dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat.

"Biasanya kenaikan yang signifikan itu didominasi oleh komoditi beras, gula dan daging juga bawang merah. Karena itu pemerintah beberapa minggu belakangan mengintervensi melalui operasi pasar dan bekerjasama dengan berbagai pihak," sebutnya.

Untuk menghindari ada spekulen, lanjut Azwan, pihaknya sudah melakukan penyisiran langsung kedistributor. Hal ini untuk memastikan lonjakan harga yang terjadi bukan karena adanya permainan. Hasilnya, sampai saat ini pihaknya belum menemui adanya diatributor nakal yang menumpuk sembako.

"Kita juga turun ke lapangan untuk terus memantau, kita memastikan stok sembako ini. Kita memastikan tidak ada barang yang ditahan. Sampai hari ini kita belum menemukan penumpukan barang di distributor. Kalau kita jumpai nanti distributor yang menumpuk barang, maka akan dilakukan tindakan," paparnya.

Sementara itu, operasi pasar daging murah yang digelar Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Riau berkoordinasi dengan Disperindag Pekanbaru sejak Kamis 6 Juni lalu mendapat respon yang positif dari Masyarakat. Buktinya, sudah 3,08 ton daging yang tersalurkan ke masyarakat.

"Kita tidak menyangka mendapat respon yang positif dari masyarakat. Apalagi sebelumnya banyak isu yang beredar bahwa daging murah ini kualitasnya dikeluhkan oleh masyarakat. Namun ternyata itu salah, buktinya baru 2 minggu sudah 3 ton lebih daging murah yang terjual," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman.

Lanjutnya, dari 9 ton jatah yang disiapkan, sudah sekitar 5 ton yang sampai ke Riau. Kata dia, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan serikat pekerja untuk memasukkan daging murah ini di Tunjangan Hari Raya (THR) karyawannya.

"Saya kira ini program yang sangat membantu masyarakat. Di saat harga di pasaran itu mencapai harga Rp110 ribu Rp120 ribu perkilogramnya, tapi di Bulog dijual Rp80 ribu. Tentu ini sangat membantu. Kita juga ingin masukkan ini ke THR, ini kan terobosan baru. Kalau memang ini berjalan tentu kebutuhan daging murah ini akan semakin tinggi. Kita akan kembali lakukan koordinasi untuk penambahan kuota daging," paparnya. (YAN)

Berita Lainnya

index