Heboh Vaksin Palsu

BPOM Riau Sudah Telusuri 41 Distribusi

BPOM Riau Sudah Telusuri 41 Distribusi
vaksin palsu

RIAU (RA) - Hebohnya pemberitaan atas pengungkapan vaksin palsu di Kota Tangerang selatan sangat meresahkan masyarakat Indonesia, tak terkecuali bagi masyarakat Pekanbaru, Riau, bahkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Riau mengaku sudah melakukan penulusuran kesejumlah sarana produksi, distribusi dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

Dan pihak BPOM berjanji dalam waktu dekat akan segera mengekspos hasil dari penemuan yang sudah dilakukan ke publik, dengan mengikutsertakan Dinas Kesehatan dan intansi terkait, hal ini disampaikan langsung oleh Indra Ginting, Kepala BPOM Pekanbaru, Senin (27/6/2016).

"Kita sudah lakukan penelusuran ke sarana-sarana distribusi maupun pelayanan, dan kita akan berkoordiasi dengan dinas kesehatan terlebih dahulu, dan hasilnya lusa kita akan ekspos," ujar Indra.

Namun saat disinggung kembali apakah dari penelusuran BPOM ditemukan vaksin palsu yang saat ini sudah beredar di Pekanbaru dan Riau secara umumnya, Indra masih enggan mengungkapkan.

"Ada temuan kita tapi masih terindikasi, tapi kita belum bisa menyebutkan dan masih butuh pembuktian dan kita akan komunikasikan lebih dulu," ujarnya

Dan saat ditanya sudah berapa banyak tempat atau distribusi yang menjadi sasaran BPOM dalam kasus vaksin Palsu ini, sedikitnya menurut Indra ada 41 tempat distribusi maupun sarana pelayanan yang telah dilakukan penelusuran.

"Ada 41 tempat distribusi yang kami lakukan penelusuran, distribusi inikan bisa di rumah sakit, bisa disarana pelayanan dan bisa juga di apotik atau toko obat, dan kita sudah amankan vaksin yang masih dugaan sementara terindikasi palsu tersebut namun tetap kita akan melakukan koordinasi lebih lanjut lagi," ungkapnya.

Namun yang jelas, Menurut Indra lagi, mayoritas vaksin yang beredar diindonesia sudah melalui mekanisme yang ketat, dibeli di produsen resmi dan distributor resmi dengan pengawasan ketat.

"Kita minta masyarakat jangan terlalu kawatir, kita akan terus pantau permasalahan ini," pungkasnya. (DWI)

Berita Lainnya

index