MOS Jangan Jadi Ajang Bullying

MOS Jangan Jadi Ajang Bullying
ilustrasi

BAGANSIAPIAPI (RA) - Siswa baru di sekolah-sekolah SMP, MTs, SMA, MA dan SMK saat ini tengah menjalani Masa Orientasi. Sebagai siswa baru, mereka saat ini menjalani masa perkenalan dengan sesama siswa, senior kelas dan para guru.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pemkab Rohil Ir H Amiruddin MM, menghimbau agar pelaksanaan Layanan Orientasi Siswa (LOS) tidak menjurus pada tindakan bullying atau penindasan, antara siswa yang baru masuk dengan seniornya.

"Harapan kita pelaksanaan LOS, penganti MOS, dapat memberikan pengetahuan meningkatkan hubungan yang baik dengan komunitas yang ada di sekolah, sehingga LOS tidak menjadi ajang bullying senor terhadap seniornya," kata Kadisdik Ir H Amiruddin, di Kantor Bupati Rohil.

Mengenai istilah Masa Orientasi Siswa (MOS) telah berganti istilah dengan Layanan Orientasi Siswa (LOS), Kadisdik Ir H Amiruddin MM mengatakan perubahan nama berdasarkan surat dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kekemdiknas). "Hanya saja suratnya lambat tiba dan belum tersosialisasi ke sekolah-sekolah," tutur Kadisdik.

Dikatakan Kadisdik Ir H Amiruddin MM, usai menghadiri rapat persiapan Pilkades 2016 di Kantor Bupati Rohil, ada perbedaan MOS dengan LOS. Jika MOS masih menitik beratkan peranan pelaksanaan orientasi kepada para senior atau kakak kelasnya, maka pada LOS peranan guru lebih dominan.

"Seluruh kegiatan LOS dilaksanakan oleh para guru. Sedangkan kakak kelas siswa baru, atau senior mereka, sifatnya hanya membantu pelaksanaan LOS. Tentunya harapan kita pelaksanaan LOS dapat memberikan yang terbaik kepada siswa baru," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index