Current Date: Selasa, 16 Desember 2025

Tidak Dapat Keadilan dari KPU, Sejumlah Mahasiswa Gelar Aksi Simpatik Untuk Said Usman

Tidak Dapat Keadilan dari KPU, Sejumlah Mahasiswa Gelar Aksi Simpatik Untuk Said Usman
aksi mahasiswa untuk pasangan sua

PEKANBARU (RA) - Sejumlah mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam Gerakan Muda Kota Bertuah (GMKB) menggelar aksi simpatik dengan pengumpulan 100 ribu tanda tangan masyarakat, di Jalan Diponegoro, depan Taman Kota Pekanbaru, Senin (10/10/2016).

Aksi simpatik ini dilakukan GMKB untuk memperlihatkan kepada masyarakat, bahwa pasangan bakal calon Walikota/Wakil Walikota Pekanbaru, Dastrayani Bibra (IDE) dan Said Usman Abdullah (SUA) saat ini tidak mendapat keadilan dari KPU Pekanbaru.

Penanggung jawab aksi, Doni Herman, mengatakan, aksi pengumpulan 100 ribu tanda tangan masyarakat ini dilakukan selama tiga hari kedepan yang dilakukan dibeberapa titik di Pekanbaru. Aksi ini murni kepedulian para pemuda dan mahasiswa kepada SUA yang dinyatakan oleh KPU bahwa SUA menyandang disabilitas, pada tes kesehatan beberapa waktu lalu.

"Aksi hari ini murni dari adik-adik kita, kita targetkan sebanyak 100 ribu tanda tangan masyarakat akan terkumpul, dan jika hari ini tidak mencapai target, kita akan gelar ditempat lainnya. Seperti di car free day (CFD) Rumbai dan Diponegoro, serta ditemapat-tempat keramain lainnya," ujarnya.

Sementara salah seorang mahasiswa Erman menyebut, aksi ini tanpa ada sponsor dan dilakukan secara sukarela yang semata-mata guna menegakkan keadilan bagi seluruh warga masyarakat.

"Dimata hukum kita sama, tidak ada pembeda. Ini yang harus kita tegakkan, terlebih ini soal berdemokrasi, jangan dihalangi warga negara jika ingin ikut seta untuk dilih menjadi walikota atau wakil walikota," ucapnya.

Erman berjanji, jika KPU nantinya tetap menghalangi warga negara yang secara aturan layak untuk dicalonkan menjadi walikota ataupun wakil walikota, pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar.

"Sekarang ini situasi di kota Pekanbaru aman-aman saja, jangan karna KPU semua berubah menjadi anarkis. Ingat, masing-masing calon punya simpatisan, dan itu harus dipikirkan KPU," tegasnya. (DWI)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index