Riauaktual.com - Orang tua siswa sekolah-sekolah swasta di Pekanbaru mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengeluhkan adanya permintaan sekolah yang meminta pelunasan uang baik itu SPP, uang buku, hingga pelunasan uang masuk yang semua harus dibayar jika ingin mengikuti ujian mid semester.
"Pihak sekolah meminta kami orang tua siswa untuk dapat melunasi segala tunggakan yang ada, padahal ujian akhir nasional maupun ujian akhir sekolah masih beberapa bulan lagi. Kenapa saat ini anak kami tidak bisa mengikuti ujian mid semester," ujar Rosita salah seorang wali murid di salah satu SMP swasta di Pekanbaru, kepada wartawan, Senin (06/03).
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, H Zulkarnain mengatakan bahwa setiap permasalahan yang ada, harus dicarikan solusinya, tidak mungkin hanya karena tidak bisa melunasi semua tunggakan menjadi harga mati siswa tidak bisa mengikuti ujian, baik itu ujian mid semester, ujian akhir nasional dan ujian akhir sekolah tentunya ini tidak dibenarkan.
"Pastinya ini tidak dibenarkan, untuk mengikuti ujian para siswa harus melunasi semua tunggakan yang ada. Kita minta sekolah-sekolah swasta yang ada untuk mengizinkan terlebih dahulu anak-anak yang telat dalam pembayaran atau belum sanggup untuk pelunasan agar dapat mengikuti ujian," ujar Zulkarnain.
Menurut politisi PPP ini lagi jika pihak sekolah meragukan ketidak sanggupan orang tua siswa apabila anak-anak muridnya terlebih dahulu mengikuti ujian tentunya. Ia meminta pihak sekolah harus membicarakan ini dengan orang tua siswa serta dengan membuat perjanjian karena kita juga harus memikirkan masa depan para siswa.
"Jika sekolah meragukan, diawal tentunya pihak sekolah bisa membuat perjanjian dengan orang tua siswa apakah pelunasan tersebut bersifat diangsur, dan adanya donatur dari pihak sekolah. Yang jelas siswa-siswa yang menunggak pembayaran harus diberikan hak untuk mengikuti ujian," tuturnya.
Disamping itu, Zulkarnain juga meminta, kepada dinas terkait untuk memberi suatu ketegasan untuk mengarahkan sekolah-sekolah swasta yang ada untuk dapat memperbolehkan muridnya mengikuti ujian terlebih dahulu.
"Jangan karena kejadian seperti ini menghambat pendidikan anak-anak, masih banyak solusi yang bisa dicari, dan sekolah harus memiliki kebijakan tersebut," pungkasnya. (DWI)
