Riauaktual.com - Terpaut usia 55 tahun tak menghalangi Selamet Riyadi (16) menikahi pujaan hatinya, Rohaya (71). Selain menghebohkan masyarakat di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, kabar ini menjadi viral di media sosial.

Selamet menikahi Rohaya pada Minggu (2/7) di Dusun I, Desa Karangendah. Keduanya mengikat janji suci dalam ikatan perkawinan di hadapan Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N) setempat dengan dihadiri perangkat desa.

"Iya kemarin malam nikah di rumah saya. Memang sudah ada kesepakatan antara keduanya yang saling mencintai satu sama lain dan akhirnya memutuskan untuk menikah," ujar Kuswoyo, Ketua RT I, Desa Karangendah, sebagaimana dikutip dari detikcom melalui telepon, Senin.

Pernikahan itu sudah disampaikan oleh Selamet dan Rohaya sejak sebulan yang lalu saat akan menyambut bulan suci Ramadan. Kepada Kuswoyo, Selamet menyampaikan niatnya menikahi Rohaya namun sempat terganjal restu keluarga Rohaya.

"Ya datang ke rumah saya itu sebulan lalu sebelum puasa dan bilang mau nikah, tapi tidak direstui oleh pihak keluarga perempuan. Akhirnya kita carikan solusinya," kata Kuswoyo.

Setelah mendapatkan solusi, keduanya melangsungkan pernikahan pada malam hari di rumah Kuswoyo, selaku ketua RT setempat, dengan dihadiri Kepala Dusun I dan petugas pencatat nikah. Rohaya memiliki seorang putra yang usianya lebih tua daripada Selamet.

"Bu Rohaya ini janda dan punya anak satu. Usianya lebih tua, kalau nggak salah dari yang laki-laki (Selamet), sekitar 20 tahun kalau nggak salah usia anaknya," tuturnya.

Bukan Harta

Tak ada motif ekonomi dalam pernikahan Selamet Riyadi (16) dan Rohaya (71). Keduanya sama-sama berasal dari dari kalangan tak mampu. Jadi apa yang membuat mereka memutuskan menikah?

"Memang sudah ada kesepakatan antara keduanya yang saling mencintai satu sama lain dan akhirnya memutuskan untuk menikah," kata Kuswoyo, ketua RT I, Desa Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, kepada detikcom melalui telepon, Senin (3/7).

Kepada Kuswoyo, Selamet dan Rohaya bilang sudah sehidup semati. Karena itu, lanjut Kuswoyo, kedunya bahkan sempat mengancam akan bunuh diri jika tak dinikahkan. "Jadi kalau mati satu, harus mati dua-duanya," ucap Kuswoyo.

Keluarga Selamet dan Rohaya awalnya tak merestui. Tapi karena keduanya ngotot, maka pernikahan itu terealisasi. Raup (75), abang kandung Rohaya, hadir menjadi wali nikah.

Pernikahan Selamet dan Rohaya digelar di rumah Kuswoyo pada Minggu (2/7). Selamet dan Rohaya mengikat janji suci dalam ikatan perkawinan di hadapan Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N). Acara itu dihadiri masyarakat dan perangkat desa.

Selamet diketahui tak memiliki pekerjaan tetap. Pun halnya dengan Rohaya. Menurut Kuswoyo, orangtua Selamet bercerai. Ibunya kembali menikah. Ia tinggal di rumah Rohaya sejak 6 bulan lalu dan sempat sakit malaria. Rohaya lah yang merawat Selamet. Kuswoyo menduga momen itulah yang membuat keduanya dekat dan akhirnya memutuskan menjadi suami istri.

Mahar Rp 200 Ribu

Selamet Riyadi (16) dan Rohaya (71) menikah sederhana. Acara digelar di rumah Kuswoyo, Ketua RT, I, Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Maharnya uang Rp 200 ribu.

"Mahar Rp 200 ribu dari hasil pencarian Selamet sendiri," kata Kuswoyo.

Selamet diketahui tak memiliki pekerjaan tetap. Pun halnya dengan Rohaya. Rencana menikah disampaikan ke Kuswoyo sebulan sebelum Ramadan, tapi terganjal restu keluarga. Keduanya sempat mengancam akan bunuh diri, sehingga pernikahan tersebut direstui.

"Saya sempat kaget awalnya dengar pernyataan kalau mau nikah," jelas Kuswoyo.

Pernikahan digelar di rumah Kuswoyo, Minggu (2/7). Janji kedua insan itu diucapkan di hadapan Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N). Acara dihadiri sejumlah warga dan perangkat desa. Juga hadir Raup (75), abang kandung Rohaya sebagai wali nikah.