Riauaktual.com - Agenda Hearing yang dilakukan oleh Komisi III DPRD dengan Kepala sekolah tingkat SMP se Kota Pekanbaru terkait PPDB dan kasus dugaan Pungli hari ini, Selasa (8/8/2017) di Gedung Paripurna DPRD Kota Pekanbaru juga jadi ajang curhat oleh kepala sekolah.
Diantaranya terkait bemberitaan di media massa yang belakangan yang dinilai kurang sesuai dengan fakta dilapangan dan terkesan memojokkan pihak sekolah, seperti yang disampaikan oleh Yusra, Kepala SMP N 8 Pekanbaru.
"Kita prihatin sekali banyak pemberitaan yang sangat memojokkan pihak sekolah, bahkan setelah disediki pihak sekolah tidak bersalah, namun koran sudah berceritakan panjang lebar terkait sisi buruk, tetapi sisi baik pihak sekolah tidak di laporkan juga kepada anggota dewan," Ungkap Yusra saat mengelar hearing dengan Komisi III DPRD Kota Pekanbaru.
Tidak hanya sampai disitu, Yusra juga mengaku bahwa selama ini pihaknya sudah sangat peduli dengan peserta didik yang ada di SMP 8 Pekanbaru.
"Ada yang bertanya nggak berapa anak miskin yang kami bantu, berapa anak miskin yang kami antar jemputkan untuk ikut ujian nasional, tapi ketika infomasi negatif yang muncul di sekolah tidak seimbang dengan kebaikan dengan kebaikan yang kami lakukan, kami tidak perlu dihargai, tidak perlu ekspos, hanya allah yang membalas yang sudah kami lakukan," keluhnya.
Tidak hanya Kepala SMP 8 Pekanbaru, Kepala SMP 15 Rumbai juga mengaku hal yang sama, dimana menurut ia apa yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang ditulis dan dijadikan pemberitaan.
"Kami beberapa waktu lalu sempat mengundang wali murid terkait kesalahan teknis terkait belum selesainya seragam siswa, dimana dari 1400 pasang seragam yang belum selesai masih ada 280 sekian seragam, dan kami sampaikan juga permohonan maaf dan Agustus ini akan selesai, dan itu juga saya sampaikan kerekan-rekan media, tetapi setelah saya sampaikan mereka tulisnya beda, seoalah-olah baju itu tidak siap semuanya," tuturnya.
Pada dasarnya, Lanjut Inong Rani, kami tidak sepunuhnya menyalahkan pihak media, hanya saja ada hal-hal yang perlu diluruskan, Disamping itu juga, kami selaku pihak sekolah juga punya pertimbanagn bagi siswa yang tak mampu seperti anak yatim hanya separuh aja yang bayar seragam sekolah.
"Memang pemberitaan sekali lagi saya sampaikan terlalu menghujat saya, dan banyak memanfaatkan kesempatan ini, namun tidak sepenuhnya saya menyalahkan mereka, tentunya ini ada hikmahnya juga buat kami dan bisa memperbaiki kinerja kami kedepan," katanya. (pur)
