Riauaktual.com - Kantor Kemendagri mendadak diserang sekelompok orang, Rabu (11/10/2017) petang sekira pukul 15.00 WIB.
Mereka menghancurkan sejumlah pot bunga, melempari gedung dengan batu. Bahkan mengejar sejumlah pengamanan dalam Kementerian Dalam Negeri menerobos masuk ke dalam areal perkantoran.
Massa diketahui berasal dari pendukung salah satu pasangan calon Bupati Tolikara, Papua, yang sudah dua bulan terakhir berada di depan Kemendagri. Secara tiba-tiba mereka berhasil menerobos masuk, memanfaatkan kelengahan pengamanan dalam Kemendagri yang setiap hari berjaga-jaga di pagar depan.
“Kami tak pernah didengar, kami ini dianggap apa,” teriak salah seorang pengunjuk rasa sambil melemparkan apa saja yang bisa diraih.
Massa diperkirakan berjumlah tak lebih dari 15 orang. Namun aksinya mampu membuat porak poranda pengamanan dalam Kemendagri.
Namun rupanya pegawai negeri sipil (PNS) Kemendagri tidak menerima aksi tersebut. Mereka kemudian balas menyerang. Aksi lebih lanjut tak dapat dihindarkan. Saling lempar dan pukul terus mewarnai hingga ke jalanan.
Akibat aksi tersebut seorang anggota Pamdal Kemendagri terlihat dilarikan ke bagian dalam. Dia dibopong dengan kucuran darah di bagian kepala. Demikian juga dengan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Soedarmo, terlihat kepalanya berlumuran darah.
Selain Pamdal, salah kameramen MNC TV juga mengalami nasib yang sama. Ia tidak hanya dipukul, namun juga kameranya dirusak oleh sejumlah oknum. Aksi kejar-kejaran berlangsung hingga mendekati Stasiun Gambir. Puluhan PNS Kemendagri akhirnya kembali ke Kemendagri.
Dirjen Polpum juga kena (lemparan,red) sepuluh pot mengalami kerusakan. Mereka digiring keluar agar aksi tidak melebar,” ucap Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Sumarsono.
Kemendagri sendiri merilis sejumlah kerusakan dan korban akibat serangan ini.
“Korban luka ada satu orang yang terluka parah di bagian kepala (diduga akibat lemparan batu,red). Sudah dilarikan ke rumah sakit,” ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Sumarsono di kantornya, Rabu (11//10/2017) petang.
Korban merupakan salah seorang petugas pengamanan dalam (Pamdal) Kemendagri. Selain itu, ada juga kamerawan MNC TV mengalami luka. Kameranya juga hancur.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Soedarmo juga menjadi korban. Pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu mengalami luka ringan.
Kerusakan lain yang tercatat adalah empat mobil minivan. Sebuah bus Kemendagri juga rusak akibat kacanya hancur.
“Kaca-kaca jendela beberapa bangunan juga rusak. Sementara untuk pot bunga ada sembilan pot yang berantakan,” ujar Sumarsono.
Massa yang melakukan tindak anarkistis diduga pendukung calon Bupati Jhon Tabo-Barnabas Weya yang mengatasnamakan Barisan Merah Putih Tolikara. Pasangan itu sebelumnya menggugat hasil Pilkada Tolikara ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, MK menolak gugatan itu. Massa yang tak puas lantas mendesak Kemendagri membatalkan putusan MK.
Mereka ini sudah dua bulan terakhir berada di Kemendagri. Menuntut pembatalan putusan Mahkamah Konstitusi. Itu kan putusan MK,” pungkas Sumarsono.
Sejauh ini aparat keamanan sudah bergerak. Setidaknya 15 orang dari massa perusuh telah diamankan aparat kepolisian. (Wan)
Sumber: pojoksatu.id
