Riauaktual.com - Aktivitas Gunung Agung dalam pemantauan visual yang dilakukan Minggu (3/12) sejak pukul 12.00 hingga 18.00 WIT tidak terlihat karena tertutup kabut.
Selebihnya, gunung tertinggi di Pulau Bali itu tampak tenang dibanding dari sebelumnya.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan, kondisi tersebut dapat merefleksikan setidaknya dua kemungkinan.
Pertama, laju magma yang naik ke permukaan melemah karena kehilangan energi akibat gas magmatik yang semakin berkurang pasca erupsi kemarin dan pada akhirnya habis, menuju kesetimbangannya (equilibrium).
“Sedangkan kemungkinan kedua adalah terjadi penyumbatan pada pipa magma, dimana fluida magma yang bergerak ke permukaan terhalang oleh lava di permukaan yang mendingin dan mengeras,” bebernya.
Devy menyatakan, jika kemungkinan pertama yang terjadi, maka potensi erupsi akan berkurang karena magma kehilangan mobilitasnya.
Bahkan, erupsi-erupsi selanjutnya bisa jadi tidak teramati lagi dalam waktu dekat sampai magma baru suatu saat nanti lahir lagi.
