Riauaktul.com - Polisi dan warga kembali membongkar sebuah makam yang diyakini sebagai salah satu korban pembunuhan dukun pengganda uang bernama Muslimin (45). Korban ketiga yang berhasil Ditemukan bernama Muhammad Lutfi Abdilah (26), warga Desa Gondang, Kecamatan, Cepiring, Kabupaten Kendal.
Terkuaknya korban ketiga ini berdasarkan laporan Sopiyar, ayah Luthfi pada tanggal 15 Desember 2017. Dalam laporan tersebut, Sopiyar mengaku kalau anaknya hilang sejak Maret 2016 tahun lalu.
Berdasarkan informasi yang didapat, malam itu Lutfi berpamitan kepada sang Ayah untuk menemui Muslimin dengan menaiki sepeda motor miliknya. Kedatangan Lutfi ke rumah Muslimin untuk menagih hutang sebesar 700 ribu rupiah.
Setibanya di rumah Muslimin, Lutfi langsung menagih uang miliknya. Namun bukan uang yang di dapat, Lutfi malah dipukul kepalanya dengan balok dan langsung tewas di tempat. Muslimin mengubur jasad di bekas sumur milik warga bernama Musdalipah, yang hanya berjarak 50 meter dari rumah pelaku.
Selang tiga hari kemudian, Sopiyar pun mulai mencari anaknya yang tak kunjung pulang, sang ayah menanyakan kepada Madun, orang yang pertama kali mengenalkan Lutfi dengan Muslimin. Namun sayang, Madun tidak mengetahui keberadaan Lutfi dan Muslimin saat itu.
Sopiyar kemudian pergi kerumah Muslimin, namun sang dukun sedang tidak ada di rumah. Sawiyah istri Muslimin mengatakan, jika suaminya tengah berada di Palembang.
Terkait motor yang dipakai Lutfi kala itu, Sawiyah mengaku kepada Sopiyar, kalau motornya Lutfi di gadai oleh suaminya senilai 5 juta rupiah. Namun istri dukun sempat menyatakan, kalau mau ditebus harus ditebus dahulu uang senilai 2,5 juta.
Sawiyah juga menjelaskan, setelah menggadai sepeda motor tersebut, suaminya pergi ke Palembang, karena orang tua Muslimin meninggal dunia.
Kedatangan Sopiyar kerumah Muslimin tak berbuah hasil, Lutfi anak kesayangannya entah dimana berada.
Sopiyarpun menghubungi Muslimin yang saat itu berada di Palembang untuk menanyakan keberadaan Lutfi. Namun Muslimin memberikan informasi bohong dan mengatakan, Lutfi tengah berada di Jakarta untuk bekerja.
Kapolres Batang, AKBP Edi Suranta Sinulingga menjelaskan, pada 15 Desember 2017, ayah korban bernama Sofyan, mendatangi Mapolsek Gringsing untuk melaporkan kehilangan anaknya sejak Maret 2016.
"Kami masih terus menggali informasi dari pelaku, dan berharap kepada warga masyarakat apabila kehilangan keluarganya segera melapor" ujarnya saat sebagaimana dikutip dari Kriminologi.id, Minggu, 17 Desember 2017.
Polisi kemudian melakukan pencarian tempat jasad Lutfi dibuang, dan mendapati kalau kondisinya sudah hancur dan tinggal tulang.
Setelah dilakukan evakuasi, korban ketiga ini dilakukan autopsi oleh tim Dokkes dan DVI Polda Jateng. Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sumber : kriminologi.id
