Riauaktual.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir tren korban kekerasan seksual terhadap anak justru didominasi oleh anak laki-laki.
Ketua KPAI, Susanto mengatakan, jika sebelumnya korban kekerasan seksual kebanyakan adalah anak perempuan, tetapi data terakhir justru korban mayoritas adalah anak laki-laki yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Trendnya sekarang mulai bergeser, kalau dulu masyarakat merasa perempuan harus mendapat proteksi dari keluarga dan ortu, tampaknya saat ini anak laki pun harus diberikan proteksi secara kuat," ujar Susanto di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018).
Susanto menjelaskan, dari data yang berhasil didapatinya dari Polda Jawa Timur, kekerasan terhadap anak di wilayah Jawa Timur terbilang fantastis dengan jumlah korban anak laki-laki yang cukup tinggi.
Tercatat, pada tahun 2016 terdapat 719 korban anak dengan pelaku sebanyak 179 orang laki-laki, tahun 2017 terdapat 393 korban anak dengan pelaku sebanyak 66 orang laki-laki, dan diawal tahun 2018 korban anak mencapai 117 anak dengan 22 pelaku.
Terkait adanya perubahan trend tersebut, pihak KPAI hingga kini masih terus melakukan kajian komprehensif. Menurutnya, faktor literasi dengan media sosial menjadi salah satu penyebabnya.
"Memiliki literasi dengan media yang ramah anak, itu masyarakat kita masih jauh. Anak laki-laki dan perempuan punya akses ke media yang sama besar. Memang saat ini laki-laki tampaknya titik rentannya tinggi kalau dari kita lihat kasus yang ada, meskipun bukan berarti perempuan tidak rentan," tuturnya.
Susanto mengambil contoh kasus kekerasan seksual terhadap anak di Jambi. Pelaku mengaku sebagai perempuan untuk menjaring korban anak laki-laki. Mayoritas korban pun tertipu dengan modus pelaku.
"Berarti ini kan jebakan, instingnya tetap untuk suka dengan perempuan. Ini jadi catatan besar kita, hanya saja yang jadi pertanyaan besar adalah kenapa saat ini justru secara kuantitas laki jauh lebih banyak jadi korban dibanding perempuan. Ini yang masih terus kami kaji," pungkasnya.
Sumber : okezone.com
