Riauaktual.com - Pernahkah Anda mendapatkan telepon dari nomor asing atau tidak dikenal dengan kode internasional?
Mabes Polri mengimbau agar jangan menanggapi telepon tersebut, bahkan hingga menelepon balik.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasistomenuturkan 'missed call' itu adalah modus suatu sindikat untuk menyedot biaya melalui pulsa.
"Polri menyampaikan kepada masyarakat supaya diketahui kode-kode tertentu ya, +242 dan sebagainya itu sebaiknya tidak diterima, tidak dibalas atau ditelepon ulang," ujar Setyo di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).
Ia juga meminta masyarakat waspada akan hal semacam itu, terlebih bila merasa tidak memiliki kerabat di luar negeri.
"Kalau nggak punya kerabat (di luar negeri), nggak usah diangkat telepon asing itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, jenderal bintang dua itu mengaku masih menyelidiki bagaimana modus 'missed call' mampu menghasilkan keuntungan bagi pelaku.
Kepolisian sendiri, lanjutnya, masih belum menerima laporan yang masuk terkait dengan modus tersebut.
"Kami sedang selidiki bagaimana mekanisme atau teknologinya mereka bisa menyedot atau mengambil pulsa kita atau merugikan pengguna telepon yang dituju," tandasnya.
Sebelumnya, modus penipuan ini diketahui sudah terjadi sejak awal 2000-an. Modus ini konon pertama kali berasal dari Jepang dan disebut "Wangiri". Kata "Wangiri" dalam bahasa Jepang berarti "panggilan tak terjawab".
Di Indonesia pada 2016 lalu pun pernah terjadi hal serupa. Kala itu sejumlah pengguna operator seluler mengeluhkan menerima nomor telepon internasional dengan prefix nomor +77.
Kemudian beredar pesan berantai yang isinya mengajak pengguna ponsel berhati-hati bila menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal, apalagi berasal dari luar negeri.
Menurut pesan berantai tersebut, jika pengguna menelepon balik ke nomor internasional tadi, data nomor telepon di ponsel akan diambil dan penelepon dikenai biaya 15 hingga 30 dollar AS per panggilan
Berdasarkan keterangan dari salah satu operator seluler di Jepang, wangiri merupakan skema penipuan yang menargetkan pengguna ponsel secara acak. (Wan)
Sumber: Tribunnews.com
