Riauaktual.com - Publik dihebohkan dengan beredarnya rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir yang diduga membahas fee proyek.
Presiden Jokowi sendiri sudah mengomentari percakapan salah seorang pembantunya di kabinet itu. Sayangnya, komentar Jokowi dianggap tidak tegas. Sikap Jokowi itu pun menuai kritikan.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengimbau, Jokowi diminta segera turun tangan menyelesaikan isu skandal percakapan Rini-Sofyan, yang sudah berujung melahirkan wacana sebuah pansus di DPR.
"Presiden memang harus ikut turun tangan, dia harus membuatnya semuanya lebih clear, sekarang kan masih abu-abu," kata Mamit dikutip dari keterangannya, Selasa 1 Mei 2018.
Menurutnya, di tahun politik saat ini semua isu pun bisa dibuat menjadi barang panas. Setelah kemunculan rekaman itu, di tengah masyarakat kini bermunculan banyak persepsi.
"Kalau dibiarkan begitu saja, persepsi masyarakat bisa bertanya dengan kinerja Jokowi. Dan ini bisa memberatkan PLN dan Pertamina," lanjut Mamit.
Terkait munculnya nama Ari Soemarno, Mamit mengakui, kalau sosok abang Rini Soemarno itu punya nama besar di sektor migas negeri ini. Ari, kata Mamit, hingga sekarang juga masih punya pengaruh luar biasa.
"Jadi secara sosok dia itu, AS (Ari Soemarno) orang yang cukup berkuasa dan berpengaruhlah di Pertamina. Cuma sekarang bagaimana pengaruh itu digunakan untuk kepentingan baik Pertamina. Apalagi sekarang adiknya (Rini Soemarno) itu di BUMN," tambahnya. (Wan)
Sumber: Viva.co.id
