Riauaktual.com - Mossad, badan intelijen Israel sedang jadi sorotan dunia setelah diklaim sukses mencuri arsip pembuatan bom nuklir Iran yang disembunyikan di sebuah gudang rahasia di selatan Teheran. Namun, di balik ketenaran ini ada beberapa kegagalan operasi yang memalukan korps intelijen negara Yahudi ini.
Mossad, yang nama panjangnya Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim sudah lama diselimuti misteri dan mitologi di kalangan intelijen internasional karena berada di belakang beberapa operasi rahasia paling berani pada abad yang silam. Hanya beberapa yang terungkap dan seringkali sengaja diungkap beberapa tahun kemudian setelah operasi.
Israel biasanya menahan diri untuk mengeksploitasi kebocoran data dari kelompok intelijen global yang bersumber dari komunitas intelijennya. Musababnya, merusak mistik dari Mossad. Sumber-sumber intelijen Israel juga kerap takut mengungkap operasi rahasia badan tersebut.
Namun, aksi pencurian arsip program bom nuklir Iran oleh Mossad telah dikonfirmasi Amos Yadlin, mantan kepala intelijen militer Israel. Menurutnya, penyitaan arsip itu adalah kudeta yang sangat mengesankan yang mengirim pesan bahwa intelijen Israel dapat menembus rahasia terdalam Teheran.
"Kontra intelijen di Iran akan bekerja sangat keras untuk menutup celah ini," katanya.
Kendati demikian, ada tiga kegagalan operasi Mossad yang terkenal dan dianggap memalukan badan intelijen Israel tersebut. Tiga operasi ini adalah;
1. Operasi Pasca-Black September
Pada tanggal 5 September 1972, para anggota kelompok "Black September" Palestina menyerang orang-orang Israel di Olimpiade Munich. Kelompok ini menewaskan seorang atlet dan seorang pelatih serta menyandera sembilan orang lainnya.
Para sandera tewas kemudian selama upaya penyelamatan pasukan Jerman yang gagal di sebuah lapangan udara militer di luar Munich. Secara keseluruhan, 11 orang Israel tewas dalam pengepungan yang mengejutkan dunia dan mengantar era baru terorisme global.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel saat itu, Golda Meir, membentuk unit khusus Mossad dengan tujuan memburu semua yang terlibat. Pembalasan itu membentang dunia dan berlanjut sampai kegagalan pertama dialami badan intelijen negara Yahudi tersebut.
Kegagalan yang dimaksud adalah, pembunuhan yang tidak disengaja terhadap pelayan asal Maroko; Ahmed Bouchikhi, di Lillehammer, Norwegia. Para agen Mossad mengira korban sebagai kepala operasi Black September, Ali Hassan Salameh. Beberapa agen Mossad diadili yang menjadi pukulan besar terhadap reputasi agen tersebut.
2. Fiascos
Pada tahun 1997, agen-agen Mossad berusaha membunuh kepala Hamas Khaled Mashaal di Amman, Yordania. Dua agen memasuki Yordania menggunakan paspor palsu Kanada dan meracuni Mashaal ketika dia meninggalkan kantor Hamas dengan menempatkan perangkat di dekat telinganya.
Para agen itu ditangkap tak lama sesudah beraksi. Raja Hussein dari Yordania marah, karena kedaulatan negaranya dilanggar agen-agen intelijen Israel. Raja Hussein mengancam akan membatalkan perjanjian perdamaian yang masih baru dengan Israel jika Mashaal sampai meninggal. Israel akhirnya mengirim penangkal racun yang menyelamatkan hidup pentolan Hamas itu.
Agen-agen Israel dipulangkan. Tak hanya itu, Israel ditekan Yordania untuk setuju membebaskan pemimpin spiritual Hamas, Ahmed Yassin, dari penjara. Sebaliknya, Kepala Mossad saat itu, Danny Yatom, mengundurkan diri.
3. Curi Paspor Selandia Baru
Pada tahun 2004, Selandia Baru secara singkat memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel setelah menangkap dua warga Israel yang dicurigai sebagai agen Mossad. Penyebabnya, dua orang itu berupaya mencuri atau mengambil paspor Selandia Baru dengan cara curang.
