Riauaktual.com - Upaya Prabowo Subianto menggalang sumbangan dana masyarakat untuk perjuangan politiknya, mendapat sambutan dari para pendukungnya.
Dalam tiga hari usai membuka jalur donasi Galang Perjuangan, Ketua Umum Partai Gerindra itu baru mendapat Rp296 juta.
Demikian diungkap Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani, di Jakarta, Senin (25/6/2018).
“Sampai tadi malam donasi dari dilaunching (tiga hari lalu) sudah mencapai 296 juta,” ungkap Muzani.
Dari pengumpulan donasi itu, lanjut Muzani, besaran sumbangan dari masyarakat memiliki besaran yang beragam.
“Tertinggi penyumbang Rp15 juta, terendah penyumbang seribu rupiah,” bebernya.
Muzani melanjutkan, uang sumbangan dan donasi itu didapat dan dihimpun dari berbagai lapisan masyarakat.
Yakni yang mendukung gerakan dari parpol besutan mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Kendati demikian, jelas dia, para penyumbang tak bisa sembarangan memberikan donasinya.
Sebab, mereka diwajibkan memenuhi tujuh poin persyaratan, diantaranya asal-muasal dana serta persetujuan penggunaannya.
Utamanya, bahwa dana yang disetorkan itu bukan berasal dari dana korupsi atau lainnya.
“Kedua, dana itu memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Pak Prabowo untuk digunakan bagi perjuangan beliau,” jelas wakil ketua MPR ini.
Kendati demikian, dia sendiri tidak tahu kapan Galang Perjuangan berakhir.
“Apakah berdasarkan waktu, atau setelah sejumlah donasi didapat,” katanya.
Sementara, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengakui adanya kebutuhan ongkos yang cukup besar agar bisa memenangkan pilpres.
Sebab, tak mudah untuk ‘menaklukkan’ hati para pemilih yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, dari Sabang sampai Marauke.
“Angkanya bukan lagi miliaran, tetapi triliunan,” ungkapnya.
Ia memperkirakan, Gerindra seridaknya butuh Rp6 triliun untuk Pilpres 2019 mendatang.
Jika Prabowo datang dengan kekuatan finansialnya seperti Pemilu 2009 saja, masih kurang Rp4,5 triliun.
“Itulah kenapa, Gerindra membuat crowdfunding Galang Perjuangan,”
“Untuk melakukan perubahan nasib bangsa harus dilakukan bersama sama, biaya pilpres sangat mahal. Sampai Rp 6 triliun gitu,” sambung Andre.
Sumber : pojoksatu.id
