Riauaktual.com - Kabut asap di kota Pontianak, Kalimantan Barat, semakin pekat. Warga, terutama berusia lanjut, Ismail (80) warga Pontianak, sampai harus diungsikan lantaran sesak napas karena buruknya kualitas udara.
Warga Pontianak, bersama dengan relawan kebencanaan, sejak Senin (20/8), mendirikan posko terpadu sebagai pusat koordinasi masyarakat secara bersama-sama. Mereka menangani Karhutla dan kabut asap yang berlokasi di kantor BPBD Kota Pontianak.
"Sampai jam 5 sore ini waktu Indonesia barat, kabut asap semakin pekat, di level berbahaya," kata Koordinator Posko, Awaluddin, dikutip merdeka.com, Rabu (22/8) petang.
Posko yang berdiri bukan tanpa kendala. Selain minimnya sumber air untuk memadamkan api, juga minimnya BBM untuk keperluan pompa pemadam. Pengambilan air menggunakan tanki memerlukan 1 jam ke lokasi disebabkan keringnya sumber air di lahan yang terbakar.
"Satu tanki begitu digunakan untuk memadamkan cuma 15 menit. Dan belum benar-benar padam, karena sebagian besar lahan gambut masih ada bara di bawah permukaan. Sampai sore ini, ada 6 spot api besar dalam satu kawasan luas yang terbakar," ujar Awaluddin.
Lantaran dikepung kabut asap, tidak hanya dari Karhutla di Pontianak, melainkan juga kabupaten Kubu Raya yang mengelilingi Pontianak, tim relawan juga memerlukan masker memadai.
"Perlu bantuan juga untuk kesehatan teman-teman di lapangan. Karena, teman-teman di lapangan sebenarnya juga kondisinya kritis karena garda terdepan dekat api dan tebalnya asap," terangnya.
"Karena tuntutan kepedulian melawan api dan kabut asap, teman-teman tetap bertahan. Warga diungsikan sementara, karena selain kabut asap tebal dan kualitas udara sangat buruk juga kebakaran lahan mendekati permukiman," tambahnya.
Masih dijelaskan Awaluddin, jarak pandang akibat kabut asap bervariatif, 50-100 meter. "Pekatnya pagi dan sore sampai malam. Kami terus berupaya, warga bersatu melawan asap dan api Karhutla berhadapan langsung dengan api dan asap membantu warga yang memerlukan bantuan. Tidak kalah penting, kita juga segera siapkan sumber air dan bak penampungan air supaya lebih mudah memadamkan api," tandasnya.
Sumber : merdeka.com
