Riauaktual.com - Lumpur bekas galian IPAL dibuang kedalam parit jalan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru bakal melakukan teguran kepada pihak kontraktor proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution menegaskan, bahwa pihak kontraktor tidak bisa sembarangan dalam membuang limbah bekas galian IPAL itu. Hal ini bisa membuat lingkungan tercemar.
"Itu tidak boleh. Tidak boleh mereka buang limbah atau lumpur bekas galian IPAL itu ke parit jalan. Kita akan tegur mereka," kata Indra Pomi, Kamis (19/12).
Menurutnya, kontraktor harus melakukan pekerjaan sesuai prosedur. Lumpur bekas galian IPAL itu tidak semestinya dibuang sembarangan. Apalagi dibuang ke dalam parit atau drainase jalan. Karena hal itu akan dapat membuat parit penyumbatan akibat material lumpur yang menumpuk.
"Kita akan tegur kontraktornya. Masyarakat juga minta untuk melapor kepada kita kalau kondisi dilapangan seperti itu," ucapnya.
"Pengembang yang melaksanakan pekerjaan proyek tersebut hendaknya dapat memperhatikan dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan kepada masyarakat sekitar pembangunan. Jangan akibat pembangunan itu membuat masyarakat merugi," katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, limbah lumpur bekas proyek galian IPAL berserakan dan dibuang ke drainase, di salah satu galian IPAL di Jalan Kasuari tepat dibelakang Sekolah Muhammadiyah Kecamatan Sukajadi.
Ali (29) salah seorang warga yang berjualan didekat pembangunan itu mengatakan, drainase jadi tersumbat dan dipenuhi dari material lumpur yang dibuang kesana.
"Iya mereka buang ke parit. Parit penuh karena lumpur dan pasir, kadang sampai melimpah keluar luapannya," kata Ali.
Selain itu, saat cuaca panas membuat debu berterbangan di jalan akibat material pasir yang berserakan di jalan. Ia mengatakan, selama pekerjaan proyek berlangsung sejak Agustus lalu untuk lokasi itu. Baru satu kali pihak kontraktor melakukan penyiraman jalan supaya debu tidak berterbangan dari material pasir yang berserakan di jalan.
"Seharusnya mereka bersihkan pasir yang berserakan dijalan itu. Kalau musim panas debu nya itu berterbangan, abis jualan saya kena debu semua," jelasnya.
Bahkan akibat dari material dan pasir yang berserakan dijalan itu, ada pengendara motor yang terjatuh karena ban motor mereka selip saat terkena pasir yang berserakan di jalan.
"Sudah dua orang yang jatuh disini. Saat musim panas itu pasir nya cukup tebal, ban motor jadi selip dan jatuh mereka," cetus nya.
Ia juga meminta kepada pihak kontraktor dapat menghargai masyarakat sekitar pembangunan. Karena pembangunan sendiri bersentuhan langsung dengan lingkungan masyarakat. Ia meminta pihak kontraktor tidak sembarangan juga membuang limbah atau lumpur galian itu ke sembarang tempat.
"Jangan sembarangan buang lumpur itu, bisa tersumbat parit, ini untung hujan yang turun sekarang gak lama. Kalau hujan lama bisa banjir, hormati juga lah masyarakat sini," tutupnya. (Saf)
