Riauaktual.com - RSUD Ciamis kecolongan pasien positif corona. Pasien tersebut ditenggarai akibat tidak jujur kepada tenaga medis tentang riwayat penyakitnya.
Informasi yang dihimpun, pasien asal Kecamatan Panjalu tersebut meninggal dunia di RSUD Ciamis.
Sebelum meninggal, pasien itu sempat dirawat selama delapan hari. Awalnya dia diagnosa bukan corona, tapi penyakit lain.
Saat menjalani perawatan, kondisi pasien tersebut semakin memburuk, bahkan kesadarannya semakin menurun.
RSUD Ciamis berniat merujuk pasien itu ke rumah sakit yang lebih kompeten. Namun, dari pihak rumah sakit tempat rujukan meminta pasien diperiksa atau rapid test sesuai protokol kesehatan.
Hasil rapid test menunjukkan bahwa pasien tersebut reaktif korona. Melihat kondisi itu, pihak RSUD langsung melakukan swab test dan mengisolasi di ruangan khusus.
Hasil swab test ternyata positif corona. Dan hari Jumat (12/06) sore pasien meninggal dunia.
Direktur RSUD Kabupaten Ciamis, dr Rijali Sopyan, membenarkan hal tersebut.
“Sekarang kami sudah lakukan protokol kesehatan sampai pemakamannya,” ungkap Rijali, sebagaimana dikutip dari pojoksatu.id.
Kata Rijali, saat ini pihaknya melakukan tracking terhadap tenaga medis yang pernah melakukan kontak dengan pasien itu.
“Ada 64 orang tim medis yang sempat kontak dengan pasien. Dan sudah dilakukan swab test untuk memastikan kondisi tenaga medis,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, saat ini ada beberapa orang tim medis yang melakukan isolasi mendiri di rumah.
“Ada juga tenaga medis yang dikarantina di salah satu ruangan di RSUD ya sambil menunggu hasil swab test,” terangnya.
Rijali mengatakan ada tiga dokter yang sudah kontak fisik dengan pasien. Selain itu, ada pula tenaga lab, klinik dan bagian ruangan.
“Mereka juga sudah dilakukan swab test. Untuk tenaga dokter mudah-mudahan hasilnya cepat keluar dan yang lainya kita sambil dalam kurun waktu tiga harian,” paparnya.
Rijali menyesalkan pasien tidak jujur memberitahukan riwayat perjalanannya, sebelum sakit atau dirawat.
