Ratusan Masyarakat Riau Laksanakan Shalat Sunah Is

Musibah Kabut Asap Karena Masyarakat yang Tamak

Musibah Kabut Asap Karena Masyarakat yang Tamak
Pelaksanaan Shalat Sunah Istisqa. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Ratusan umat muslim yang terdiri dari pejabat dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, masyarakat, dan organisasi masyarakat, menggelar shalat sunnah Istisqa untuk meminta agar diturunkan hujan sehubungan dengan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di provinsi tersebut. Namun, Gubernur Riau Annas Maamun tak hadr karena sedang memantau kondisi kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah di Riau.

Sejak pagi, Selasa (4/3/2014), di bawah langit Riau yang mendung dengan diselimuti kabut asap, ratusan jamaah sudah memadati halaman Kantor Gubernur Riau. Shalat dimulai pukul 8.00 WIB dan diimami oleh Zulfikar Malik yang merupakan Ketua Ikatan Mesjid Indonsia Kota Pekanbaru. Bertindak sebagai Khatib Saidul Amin, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau.

Usai shalat dua rakaat dilakukan, para jamaah tampak dengan khusuk dan merendahkan hati kepada Sang Pencipta, memohon agar Allah Subhannahu Wataala menurunkan hujan agar titik api di Provinsi Riau padam.

Dalam ceramahnya, Saidul Amin meminta agar masyarakat Provinsi Riau sering-sering beristighfar meohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kekhilafan. Karena musibah yang diberikan Allah SWT tidak luput dari apa yang dilakukan oleh manusia sendiri di dunia.

"Musibah ini, tak terlepas dari ketamakan manusia dalam membuka lahan mencari keuntungan dengan cara membakar lahan. Imbas dari ketamakan ini dirasakan banyak orang," kata Saidul dalam ceramahnya.

Karena aksi pembakaran hutan dan lahan ini merugikan banyak orang, maka menurut Saidul, perbuatan membakar lahan ini termasuk dosa besar. Maka kepada masyarakat Provinsi Riau diminta untuk tidak melakukan pembakaran lahan karena merugikan banyak orang.

Usai shalat, para jamaah membubarkan diri dan kembali melaksanakan tugas di Kantor Gubernur dan di tempat kerja masing-masing. Salah seorang peserta, yang mengaku dari Remaja Masjid Agung Annur, Rois, mengaku miris melihat kondisi kebakaran lahan di Riau.

"Betul kata ustad tadi, sebaiknya dihukum seberat-beratnya bagi pembakar lahan ini karena menari keuntungan sendiri dengan mengorbankan umat banyak," tutur Rois. (rrm)

Berita Lainnya

index