Sepekan Di Atas 5 Ribu, Corona Lebaran Mulai Terasa Menakutkannya

Sepekan Di Atas 5 Ribu, Corona Lebaran Mulai Terasa Menakutkannya
Ketua Sub Bidang Data dan Informasi Teknologi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (STPC-19) Dewi Nur Aisyah saat rapat koordinasi Satgas Covid-19 yang di

Riauaktual.com - Virus Corona yang selama beberapa bulan ini sudah bisa dijinakkan, perlahan mulai ngamuk lagi. Dalam sepekan terakhir, kasus aktif harian berada di atas 5 ribu-an. Apakah ketakutan Corona melonjak pasca libur lebaran bisa diatasi?

Sejak Februari kemarin, Satgas Covid-19 menyebut penyebaran virus asal Wuhan itu, mulai melandai. Angka kasus aktif harian konsisten berada di kisaran 3 ribu sampai 4 ribu. Sementara angka yang sembuh juga terus meningkat dari hari ke hari.

Namun, perkembangan kasus Corona dalam sepekan terakhir ini, mulai mengkhawatirkan. Kemarin, kasus terkonfirmasi positif bertambah 5.280 orang. Sehari sebelumnya, ada 5.296 kasus. Sementara Jumat (22/5) sebanyak 5.746 orang terinfeksi corona. Kamis (20/5) bahkan mencapai 5.797 orang.

Angka kasus harian yang terus naik ini membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) rujukan Covid-19 mulai penuh. Setidaknya ada 4 provinsi yang BOR-nya di atas 50 persen. Yakni, Sumatera Utara 57,9 persen, Kalimantan Barat 57,6 persen, Sumatera Barat 52,8 persen, dan Riau 51,1 persen.

Ketua Sub Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan Covid-19 (STPC-19), Dewi Nur Aisyah mengamini terjadi kenaikan kasus Covid dalam 6 hari terakhir. Update kasus per 22 Mei 2021, jumlah kasus aktif berada di angka 91,240 atau sekitar 5,15 persen, sudah turun 48,4 persen dari puncak.

“Dalam enam hari terakhir kita sudah melihat adanya tren kenaikan,” paparnya, dalam rapat koordinasi Satgas Covid-19 yang digelar secara virtual, kemarin.

Kata Dewi, jika biasanya terjadi penurunan dalam seminggu terakhir, ini justru ada penambahan kasus aktif sebesar 440 kasus dalam enam hari terakhir. Untungnya, angka kematian turun, dari 2,8 persen menjadi 2,78 persen. Begitu juga angka kesembuhan yang mencapai 92,06 persen.

Angka pemeriksaan spesimen pekan lalu padahal sempat turun, meski disebabkan operasional laboratorium terbatas pada saat libur panjang. “Tapi kemudian pekan ini kembali terjadi kenaikan,” tegasnya.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Hari B Harmadi mengatakan, tidak menutup kemungkinan gelombang kedua bisa terjadi. Ada dua faktor yang mendukung dugaan tersebut. Pertama, kasus positif mulai naik. Kedua, tingkat kepatuhan protokol kesehatan di kalangan masyarakat turun hampir sebulan terakhir. Mobilitas masyarakat naik karena arus mudik, libur Idul Fitri, dan arus balik.

“Ini cenderung mendukung potensi kenaikan kasus,” tegasnya. Kata Sonny, kepatuhan sangat dipengaruhi pengetahuan masyarakat dan motivasi masyarakat.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut merasakan lonjakan kasus pasca Lebaran. Ia meminta rumah sakit bersiaga, dan meminta semua pihak tidak lengah. Langkah antisipasi sudah dilakukan dengan menutup 178 destinasi wisata di Jawa Tengah agar tidak ada kerumunan wisatawan.

“Ada 7 kabupaten kota yang menutup seluruh DTW (destinasi tempat wisata) yaitu Kabupaten Magelang, Kebumen, Wonogiri, Demak, Semarang, Batang dan Kota Pekalongan. Ada 13 daerah yang menutup sebagian,” ungkap kader banteng itu.

Di Ibu Kota, lonjakan kasus karena klaster Lebaran juga terjadi. Di daerah Cipayung, Jakarta Timur, hampir 1 RT terpapar Corona. Menurut Wagub DKI, Ahmad Riza Patria, penyebabnya karena menggelar silaturahmi saat Lebaran. “Kami minta masyarakat di tempat tersebut diisolasi, hati-hati, dan juga seluruh warga DKI lebih berhati-hati,” ucapnya.

Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono meminta pemerintah bersungguh-sungguh mengantisipasi ledakan kasus Covid pasca Lebaran. Selain mengkonsolidasikan perangkat daerah, masyarakat juga harus diikutsertakan. Misalnya, masyarakat perlu tahu dan melaporkan penyebaran kasus di wilayahnya.

Pandu yakin, jika diedukasi, masyarakat mampu menahan aktivitasnya agar terhindari dari Covid-19. Tentu dengan contoh teladan yang baik dari kepala daerahnya. Seperti mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menerapkan protokol kesehatan.

Di dunia maya, lonjakan kasus Corona dalam sepekan terakhir ini membuat khawatir banyak orang. “Tetap waspada kawan, bakalan ada klaster Lebaran 2021 dah ini mah,” cuit @AndinHasanah. “Agak kuatir juga ya ini habis klaster taraweh, datang klaster lebaran, lalu klaster kondangan syawal,” cuit @tralalalina. “Ngeri,” timpal @anjasmara_ferry. “Kok Corona makin meningkat, negara gue malah mau buka sekolahan ya? Bandara juga dibuka, even ke Bali pun,” timpal @thefolken.

“Entar kalo Corona meningkat rakyat ini ya bandel, nggak denger dan mematuhi peraturan nananana,” sesal @coraliabali. “Hiyaaa pemudik positif Corona bermunculan. Aku akan praktek saat corona meningkat,” kata @ivejajan. 

 

 

Sumber: RM.id

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index