Riauaktual.com - Sebuah kelurahan di Garut, tepatnya kelurahan Sukamentri mendadak heboh, lantaran adanya warga setempat yang dibaiat oleh kelompok radikal NII (negara Islam Indonesia).
Lurah Sukamentri, Suherman, menyebutkan terungkapnya hal tersebut bermula dari laporan warganya yang mengadu kepada pihak kelurahan mengaku kalau anaknya yang masih berumur 15 tahun mengalami penyimpangan aqidah diduga karena masuk kelompok NII.
Menerima informasi tersebut, pihaknya pun langsung menggelar tabayyun dengan sejumlah pihak.
“Langkah kami selaku lurah, di antaranya bertemu para tokoh agama dan MUI. Bahkan beberapa anak yang terindikasi sudah menjadi pengikut NII juga ikut dihadirkan agar tidak simpang siur,” papar Lurah Sukamentri, Ahad 10 Oktober 2021 kemarin sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.
Menurut Suherman, dari keterangan sejumlah anak, mereka mengaku telah dibaiat dan disyahadatkan kembali oleh seseorang.
“Jadi mereka juga di doktrin bahwa Pemerintahan Indonesia saat ini merupakan pemerintahan yang Thogut,” papar Suherman.
Setelah mengetahui hal tersebut, tambah Suherman, pihaknya pun langsung melakukan pendataan.
“Dari hasil pendataan, diketahui ada 59 orang yang rata-rata merupakan usia remaja yang diduga telah dibaiat masuk NII,” jelasnya.
Pihak Polres Garut sendiri, saat ini sudah melakukan pendalaman atas adanya informasi pembaiatan tersebut.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan, terkait kasus munculnya puluhan warga yang diduga dibaiat masuk aliran keras NII pihaknya masih melakukan pendalaman. Selain itu, terang Wirdhanto, pihaknya juga terus melakukan penyelidikan.
“Pada prinsipnya kami masih melakukan pendalaman adanya laporan dari orang tua yang anaknya mengalami perubahan sikap. Nah kita lihat apakah ini memang ada indikasi terpaparnya aliran-aliran tertentu, jadi memang masih dalam pendalaman,” ujarnya.
