Riauaktual.com - Korban tewas akibat keracunan massal terkait alkohol ilegal di Orenburg, barat daya Rusiaa naik menjadi 34 pada Minggu (10/10). Pihak berwenang menambahkan, sebanyak 24 orang lagi dirawat di rumah sakit.
Penyelidik di wilayah Orenburg membuka kasus kriminal itu setelah banyak yang sekarat karena keracunan alkohol pekan ini. Dilansir kantor berita TASS, polisi juga telah menahan 10 orang dalam penyelidikan produksi dan penjualan alkohol ilegal.
Dikutip kantor berita Interfax, aparat menyampaikan, dari 67 korban keracunan alkohol, tujuh orang yang tengah dirawat di rumah sakit, dalam kondisi kritis. Bahkan, empat di antaranya menggunakan ventilator.
Polisi telah menyita 2.000 botol alkohol pada Sabtu (9/10). Setelah penyelidikan, mereka mengidentifikasi metanol, yang beracun dalam sejumlah minuman haram itu. Kejadian ini kembali mengingatkan masyarakat pada kejadian lima tahun lalu.
Tepatnya pada 2016, kasus keracunan alkohol massal telah mengejutkan Negara Beruang Putih itu. Tak kurang dari 77 orang meninggal di Siberia karena meminum alkohol oplosan minyak mandi. Alasan mereka mencampur minuman itu, untuk mencari kadar tinggi alkohol.
Sebagai informasi, orang Rusia memiliki reputasi sebagai peminum terberat di dunia. Tetapi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, konsumsi tersebut telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Turun 43 persen dari 2003 hingga 2016.
WHO menyatakan, kondisi itu telah menyebabkan peningkatan pesat dalam harapan hidup warga Rusia.
