Soal 'Kemenag Hadiah Untuk NU' Gus Yaqut Tak Merasa Salah

Soal 'Kemenag Hadiah Untuk NU' Gus Yaqut Tak Merasa Salah
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, Senin

Riauaktual.com - Dihajar kiri-kanan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut, tetap bergeming. Dia merasa, pernyataannya soal “Kemenag hadiah untuk NU” sekedar obrolan di forum nahdliyin. Gus Yaqut merasa tak ada yang salah dari ucapannya itu.

Sudah hampir sepekan ini, Gus Yaqut menuai banyak kritik dan nasihat dari berbagai kalangan usai berbicara dalam Webinar Internasional bertajuk “Santri Membangun Negeri”, Rabu (20/10). Webinar yang digelar dalam rangka Hari Santri 2021 itu, tayang di YouTube TV9 Official. Dalam acara tersebut, politisi PKB itu menyebut, Kemenag merupakan hadiah negara khusus kepada NU.

Akibat pernyataannya itu, eks Komandan Banser itu, menuai protes keras. Anwar Abbas, tokoh Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua MUI ini geram dengan pernyataan Gus Yaqut itu. Bahkan, saking geramnya, Anwar sampai mengusulkan untuk membubarkan saja Kementerian Agama.

Usai menuai banyak protes, Gus Yaqut akhirnya angkat suara. Bukannya meminta maaf atas pernyataannya itu, Gus Yaqut malah menuding, isu itu sengaja digoreng-goreng untuk menyerang dirinya. Padahal, omongannya itu, kata dia, disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU untuk memotivasi para santri dan pesantren.

“Saya tidak tahu kemudian kok digoreng-goreng di publik” katanya, usai membuka acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, kemarin.

“Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” tambahnya sebagaimana dikutip dari RM.id.

Mantan Ketua Umum GP Ansor itu menerangkan, dengan memotivasi santri dan kaum Nahdliyyin secara umum, NU diharapkan bisa tetap terbuka karena telah mendapat hadiah dari negara. “NU harus kembali kepada jati dirinya. Meskipun NU diberi sesuatu, NU harus tetap terbuka. NU harus tetap inklusif dan memberikan dirinya untuk kepentingan yang lebih besar,” ungkap dia.

Gus Yaqut juga membantah, selama ini, kementerian yang dipimpinnya memprioritaskan kebijakan dan penempatan jabatan hanya diisi oleh orang-orang NU. Menurutnya, semua kebijakan diambil dengan mempertimbangkan semua agama dan golongan.

“Bisa dibuktikan, apakah ada kebijakan Kemenag yang ditujukan hanya untuk NU? Tidak ada,” tegas mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Tak hanya itu, ia juga menyebut pejabat di Kemenag juga berasal dari berbagai golongan dan agama. Dia lalu merinci pejabat Kemenag yang berasal dari Muhammadiyah.

“Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umroh) itu dari Muhammadiyah. Irjen (Inspektorat Jenderal) Kemenag juga sama, bukan dari NU,” tutur Yaqut.

Sementara itu, di dunia nyata dan dunia maya, kritikan terhadap Yaqut belum juga pupus. Bahkan, Wakil Presiden ke 10 dan 12, Jusuf Kalla ikut mengomentari omongan Menag itu. Menurutnya, Kemenag bukan merupakan bentuk hadiah atau sejenisnya.

“Itu bukan hadiah,” tandas JK, usai melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia Provinsi Sumatra Utara, kemarin.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang menganut ideologi Pancasila. Ideologi itu mengharuskan warganya untuk menjunjung tinggi konsep Ketuhanan. Itulah sebabnya Ketuhanan Yang Maha Esa ditempatkan sebagai sila pertama dalam Pancasila. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang penduduknya beragama.

Karenanya, pembentukan Kemenag menjadi keharusan. Tapi bukan hanya untuk satu golongan organisasi. Melainkan untuk seluruh agama yang telah diakui eksistensinya. “Sehingga semua agama sangat penting untuk diayomi. Semua organisasi keagamaan itu diayomi oleh pemerintah lewat Kemenag,” tekan JK.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan membeberkan asal muasal Kemenag. Intinya penjelasan Amirsyah bertolak belakang dengan Yaqut.

“Sekali lagi menolak pernyataan Menag bahwa Kemenag merupakan hadiah untuk NU, karena kontraproduktif dengan fakta historis, menegaskan Departemen Agama dari oleh untuk umat dan bangsa,” tekan Amirsyah kepada wartawan, kemarin.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index