Tak Terima Guru Kuansing Dituding Pemalas

Ketua PGRI Riau Angkat Bicara

Ketua PGRI Riau Angkat Bicara
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau, Prof Dr H Isjoni MSi

RIAU (RA)- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau, Prof Dr H Isjoni MSi sangat menyayangkan komentar pedas dari Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kuansing Musliadi SAg yang mengatakan guru-guru di Kuansing pemalas dan kurang memenuhi kewajibannya sebagai pengajar.

"Jujur saya sangat menyayangkan sekali dengan komentar Ketua Komisi A DPRD Kuansing ini. Guru itu kan mencerdaskan anak negeri, jadi apresiasikanlah dengan baik dan jangan dikatakan semua guru itu pemalas," tegas Isjoni saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (4/12).

Dikatakannya, kalau pun ada guru yang pemalas bukan berarti semua guru. Ia juga meminta agar Ketua Komisi A DPRD Kuasing Musliadi SAg menyebutkan oknumnya saja, tanpa harus membawa korps guru. "Kalau memang ada yang malas, itu mungkin oknum. Bukan semua guru se Kuansing dong. Jadi komentar inilah yang sangat disayangkan oleh kami sebagai pengurus PGRI Riau," ujarnya.

Saat disinggung mengenai tindak lanjut pengurus PGRI Provinsi Riau setelah adanya komentar pedas dari Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Isjoni dengan tegas menyebutkan siap turun langsung ke Kuansing. "Kalau memang ada panggilan untuk hearing, kita sebagai pengurus pasti datang kok. Biar lebih jelas pokok permasalahan yang terjadi, kenapa ada komentar yang seperti itu," ungkapnya.

Saat ditanyakan apakah Ketua PGRI Kuansing sudah melayangkan surat ke pengurus PGRI Provinsi Riau, terkait dengan permasalahan ini, Isjoni menyebutkan sudah. "Saya kira sudah dari pengurus daerah itu memberikan surat ke PGRI Riau. Ke depan pengurus PGRI Riau juga akan melakukan rapat untuk membahas permasalahan ini agar bisa secepatnya selesai," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Musliadi SAg berkomentar pedas dengan menyebutkan guru-guru di Kabupaten Kuansing pemalas. Ia juga menyebutkan siap menemui para guru untuk mendatanginya ke DPRD Kuansing. "Kami akan terima para guru di gedung rakyat ini. PGRI silahkan sampaikan aspirasi ke DPRD, tapi pengurus harus pro aktif bela anggota, kalau tidak mundur saja jadi pengurus," ujar Musliadi yang juga Ketua DPC PKB Kuansing.

Musliadi menilai, alokasi dana APBD pendidikan di Kuansing sudah memadai. Bahkan dalam KUA-PPAS RAPBD 2015, belanja langsung dan tidak langsung untuk sektor pendidikan lebih dari 20 persen. Seterusnya jika dilihat alokasi dana APBN, APBD Provinsi digabung dengan APBD Kuansing, jumlahnya lebih dari Rp500 miliar.

"Kan anggaran luar biasa itu, mengapa guru masih mengeluh. Karena itu jika dana sudah sebesar ini, kalau masih ada yang mengeluh apalagi yang mengeluh (itu) tidak disiplin dan pemalas. Lebih baik diberhentikan," katanya.

Terkait komenter pedas Musliadi itu juga, Ketua PGRI Kuansing Jomaris angkat bicara. Menurut Jomaris, guru di Kuansing sudah melakukan tugasnya dengan maksimal sesuai kewajibannya sebagai pengajar. "Jadi, sangat tidak elok rasanya apabila ada wakil rakyat yang menuding guru-guru kita pemalas," kata Jomaris, Rabu (3/12). "Bahkan guru-guru kita itu mengajar ke sekolah lain demi memenuhi target jam mengajarnya sesuai yang disyaratkan kepada mereka," tambah Jomaris.

Jomaris juga mengatakan, jika ada keluhan yang disampaikan para guru di Kuansing, hal itu sangat wajar. Sebab apa yang dikeluhkan oleh para guru merupakan hak mereka sendiri. "Tapi kita tetap minta kepada para guru agar bersabar menunggu kalau ada keterlambatan pembayaran tunjungan," terangnya.

 

Laporan : romg

Berita Lainnya

index