PEKANBARU (RA) - Seringnya listrik padam sore hari atau saat Maghrib di beberapa daerah Pekanbaru, sangat disayangkan DPRD Kota Pekanbaru. DPRD ingatkan agar PLN lebih profesional.
"Saat Maghrib tentu sangat tidak bagus jika listrik dipadamkan. Kita minta ini jangan sampai terulang lagi," ungkap Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Mulyadi Anwar, Jum'at (4/3/2016).
Seperti laporan yang didengar Mulyadi di Rayon Panam, beberapa kali listrik padam beberapa saat menjelang Maghrib. Politisi PKS ini sangat menyayangkan hal tersebut. Apalagi kondisi ini tidak saja terjadi di Rayon Panam melainkan di daerah lainnya.
"Di Kota Pekanbaru ada program Maghrib Mengaji, jika terjadi pemadaman listrik maka akan mengganggu kelancaran program tersebut. PLN harus lebih profesional menentukan jadwal pemadaman," pinta Mulyadi.
Pihaknya di Komisi IV, kata Mulyadi, memang sudah agendakan hearing dengan Manager PLN Area Pekanbaru yang baru. Namun dikarenakan banyak agenda di DPRD hingga kini belum bisa terlaksana.
"Masyarakat wajar saja mempertanyakan, akan tetapi saya minta untuk menahan diri. Komisi IV sudah agendakan tapi belum terlaksana. Karena memang banyak persoalan yang ingin kita pertanyakan kepada PLN," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa masyarakat menyebut listrik yang dikelola PLN Area Pekanbaru rawan padam saat sore hari atau saat Maghrib.
Beberapa kali listrik padam menjelang adzan Maghrib berkumandang, termasuk hari Rabu (2/3/2016) kemarin, listrik kembali padam saat Maghrib. Daerah yang padam seperti di Rayon Panam seputaran Jalan Kubang Raya, Desa Tarai.
Menurut Manas, warga Desa Tarai, dirinya mempertanyakan PLN Area Pekanbaru yang kini memiliki pimpinan baru, mengapa saat ini lebih sering padam saat sore hari saat umat Islam akan melaksanakan shalat Maghrib dan ibadah lainnya seperti mengaji.
"Kok jadi aneh sejak ada pimpinan baru ini, kita berencana mau tanyakan langsung karena sudah beberapa kali listrik padam saat Maghrib seperti ini," kata Manas, saat berbincang dengan wartawan, Rabu sore.
Terkait pemadaman listrik ini disebut karena adanya managemen beban dan harus padam listrik di beberapa daerah termasuk Desa Tarai dan sekitarnya.
"Periode 17:00-19:00 padam SBT= 207 MW, Riau= 70 MW, Realisasi= 17.6 MW, pukul 18:09 p.sibuak GIBK beban 210A, pukul 18:12 p.dockyard GIDM beban 120A, pukul 18:14 p.suka karya GIGS beban 270A. Itu masuk f.sukakarya. Ada managemen beban durasi maks 2 jam. Jika berlanjut defisitnya akan di-rolling ke feeder lain. Mohon maaf atas ketidaknyamannnya," tulis Ahmad Rizal pihak PLN Area Pekanbaru melalui pesan elektroniknya, Rabu malam.
Laporan : ram
