Riauaktual.com - Tim Satresnarkoba Polres Kuantan Singingi (Kuansing) berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu dalam operasi yang dilakukan di Desa Petai, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi.
Kejadian berlangsung pada hari Senin (20/5/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. Kedua tersangka yang diamankan AK (43) dan CD (34).
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito melalui Kasat Resnarkoba Polres Kuansing, AKP Novris H Simanjuntak mengatakan, kedua pelaku yang diamankan dikenakan pasal yang disangkakan Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Tersangka AK (43) dan CD (34) berperan sebagai kurir," kata Novris.
Barang Bukti diamankan berupa satu paket plastik bening yang diduga berisi narkotika jenis sabu, dua handphone merk Nokia warna hitam, satu buah kaca pirex dan satu sepeda motor merk Honda jenis Beat warna hitam.
Kronologis kejadian pada hari Senin, 20 Mei 2024, sekitar pukul 14.00 WIB, Tim Mata Elang Polres Kuantan Singingi yang dipimpin oleh Kasat Satresnarkoba Polres Kuantan Singingi, AKP Novris H Simanjuntak melakukan penyelidikan di sekitar Desa Petai, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi.
Sekitar pukul 17.30 WIB, Tim Mata Elang melakukan penangkapan terhadap AK (43) dan CD (34), yang sedang mengendarai sepeda motor di samping Jalan Desa Petai.
"Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan satu paket plastik bening yang diduga berisi narkotika jenis shabu di dalam kotak atau dasbor sepeda motor yang dikendarai oleh AK dan CD," ujar Novris.
Dari hasil interogasi, tersangka AK mengakui bahwa narkotika jenis shabu tersebut didapatkan dari seorang tersangka lain yang saat ini berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang), yang dikenal dengan inisial G, dengan harga Rp 300.000.
"Tersangka dan barang bukti kemudian dibawa ke Polres Kuantan Singingi untuk pengusutan lebih lanjut. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Satresnarkoba Polres Kuantan Singingi dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah hukumnya," ungkap Novris.
Tes urine yang dilakukan terhadap kedua tersangka, AK (43) dan CD (34), menunjukkan hasil positif mengandung amphetamine.
"Diimbau masyarakat untuk terus memberikan informasi terkait penyalahgunaan narkotika kepada pihak berwenang. Dengan demikian, diharapkan lingkungan dapat terbebas dari pengaruh buruk narkoba dan masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan sehat," jelas Novris.