PEKANBARU (RA) - Antisipasi dimusim kemarau ini, Wali kota Pekanbaru, Dr Firdaus ST MT meminta masyarakat Pekanbaru untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Hal ini sesuai dengan arahan dan informasi dari Pemerintah Provinsi Riau yang sudah terlebih dahulu menetapkan status Provinsi Riau menjadi Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla).
"Saya sudah mengintruksikan SKPD teknis untuk memantau titik api atau hotspot di Kota Pekanbaru, guna mengetahui adanya kebakaran lahan dan hutan. Hal ini dilakukan untuk mencegah sedini mungkin, sehingga kejadian seperti tahun lalu bisa dihindari," ujarnya kepada wartawan, Rabu (9/3/2016).
Walikota juga meminta kepada seluruh Camat maupun luruh untuk memantau lahan-lahan kosong yang ada di wilayah Pekanbaru.
"Kita minta lahan-lahan kosong untuk dipantau. Disamping itu, kita juga menghimbau masyarat agar tidak membakar lahan dan hutan serta tidak membuang puntung rokok sembarangan dimusim kemarau seperti ini," pungkasnya.
Dari data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kondisi udara Pekanbaru masih berada pada level baik dengan tingkat pencemaran udara (PM10) 27 Mikrogram/m3.
Kepala Laboraturium Udara Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru, Syahril mengatakan, jika kondisi udara di Kota Bertuah masih berada pada level baik. Dimana kandungan udara Sulfur Dioksida (SO) berada pada posisi kosentrasi 3 Psi, Karbondioksida (CO2) berada pada posisi konsentrssi 3 Psi, Nitrogen dioksida (NO2) berada pada posisi konsentrasi 5 Psi dan kanduangan O3 berada pada posisi konsentrasi 27.
"Artinya, udara di Kota Pekanbaru masih sehat, dan belum ada dampak dari kebakaran hutan," tutupnya.
Laporan : YAN
