Asa Menjalar Pacu Jalur ke Serambi Asia

Asa Menjalar Pacu Jalur ke Serambi Asia
Pacu Jalur di Tepian Rajo, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau

Riauaktual.com - Pacu jalur terus menggema seantero Nusantara. Menjadi warisan tak benda yang dikagumi serta bagian kalender elit wisata. Kini, saatnya tradisi itu naik kelas, setidaknya di kawasan serumpun negara tetangga.

Mimpi itu yang terus diwujudkan oleh Suhardiman Amby, orang nomor satu di Kabupaten Kuantan Singingi. Dia terus gigih untuk mengangkat pacu jalur lebih tinggi. Terbaru, Bupati meminta langsung dukungan dari wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Solo. Sang wakil presiden milenial itu diyakini memberikan dukungan dalam glorifikasi tradisi ke kancah dunia.

Ribuan orang berkumpul di Tepian Rajo, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Sorak Sorai membakar semangat ratusan pemuda yang beradu otot melampaui batas kemampuan untuk menjadi yang tercepat.

Tak hanya otot, mereka juga harus pandai mengatur strategi sehingga Jalur, sampan yang terbuat dari batang kayu gergasi sepanjang 40 meter yang memuat 50-60 pendayung itu bisa melaju maksimal.  

Bulir keringat bergumul dengan percikan air sungai menjadi pembakar semangat para pemuda itu.

Mulai dari Tukang Concang (komandan atau pemberi aba-aba), Tukang Pinggang (juru mudi), Anak Dayung (pendayung), Tukang Onjai (pemberi irama dengan cara menggoyang-goyangkan badan), dan terakhir adalah Tukang Tari atau Anak Coki yang berada di posisi paling depan bergerak seirama.

Tidak hanya adu kecepatan, di turnamen yang dipercaya telah berusia ratusan tahun itu juga adu ornament. Aksi itu kian menarik kala penonton disuguhkan dengan lenggak-lenggok tarian komando penuh makna dari "Anak Joki" di bagian paling depan.

Pacu jalur Rayon Kecamatan Pangean merupakan satu dari rangkaian kegiatan Pacu Jalur yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. Sebelumnya, kegiatan serupa sukses dilangsungkan di Gunung Toar.

Selanjutnya, pacu jalur akan kembali dilangsungkan di beberapa kecamatan lainnya, seperti Hulu Kuantan, Inuman, Cerenti, Benai, Pulau Aro, Kuantan Mudik dan lainnya serta berakhir pada event nasional Kuantan Tengah yang diperkirakan berlangsung pada akhir Agustus 2024 mendatang.

Sementara di Pangean, kegiatan itu diikuti sebanyak 104 jalur. Para jawara bertahan dari dua kabupaten tidak hanya mengincar juara, namun menjaga marwah masing-masing daerah. Jumlah jalur yang mendaftar juga dipastikan yang terbanyak sepanjang sejarah kompetisi itu.

Ketua Pacu Jalur Rayon Kecamatan Pangean Serka Syakarni YR memastikan kompetisi pacu jalur tahun ini akan menyuguhkan sesuatu yang baru dan berbeda. Selain jumlah peserta yang membludak, pacu jalur kali ini juga banyak diikuti oleh jalur-jalur baru atau turun mandi.

Dengan demikian, dipastikan akan ada kejutan dengan kehadiran jalur-jalur baru tersebut.

"Kami terus berkoordinasi untuk mempersembahkan suguhan yang menarik dan sarat budaya sehingga menarik wisatawan. Salah satunya adalah turunnya jalur-jalur baru yang akan menantang jalur lama. Sulit diprediski pasti, siapa yang akan mejadi kampiun tahun ini," kata dia.

"Keinginan Pak Bupati dan juga keinginan kita semua adalah bagaimana supaya budaya pacu jalur ini bisa menyapa dunia. Sehingga, jika pacu jalur ini menjadi tujuan wisata nasional dan internasional, maka ekonomi masyarakat akan naik," lanjutnya.

2 Juta Wisatawan

Event pacu jalur memiliki fungsi kultural, edukatif, ideologi, solidaritas sosial dan kekeluargaan. Nilai-nilai yang harus dijaga dan dibangun secara kokoh dengan menanamkan kearifan lokal sejak dini kepada generasi muda sebagai bagian Warisan Budaya Tak Benda asli Indonesia.

Festival Pacu Jalur sekaligus menjadi momen membangitkan perekonomian masyarakat di Kuansing. Bukan tanpa sebab, Festival Pacu Jalur meningkatkan kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun, baik dari dalam maupun luar negeri.

Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby menargetkan jumlah wisatawan yang menyaksikan festival pacu jalur pada tahun ini sebanyak 2 juta orang. Angka itu cukup realistis mengingat pada tahun lalu jumlah kunjungan sebesar 1,7 wisatawan, dan meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 sebanyak 1,5 juta orang.

Untuk mencapai target itu, Pemerintah Kabupaten Kuansing dan Provinsi Riau serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan terus melakukan terobosan. Salah satunya adalah menghadirkan wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka untuk hadir langsung pada Festival Pacu Jalur (FPJ) pada 21-25 Agustus 2024.

"Kehadiran Gibran akan membuat festival seni budaya semakin cemerlang," kata Suhardiman.

Ia pun optimistis kunjungan wisatawan lokal, nasional, serta mancanegara akan terjadi lonjakan datang ke Kuansing. Apalagi dengan kehadiran Gibran nantinya tentu akan membuat pacu jalur lebih dikenal lagi.

"Festival seni budaya pada 2024 ini wisatawan mancanegara akan lebih banyak datang ke Kota Teluk Kuantan," katanya lagi.

Nature and Cultural Tourism

Selain atraksi pacu jalur, Kuansing diberkahi dengan keindahan budaya dan alam berlimpah. Keduanya menjadi potensi wisata yang sangat prospektif dikembangkan bersamaan dengan meningkatnya pamor pacu jalur.

Diantaranya terdapat Air Terjun Tujuh Tingkat yang berlokasi di Kecamatan Hulu Kuantan, Air Terjun Guruh Gemurai.

Terletak sekitar 25 Km dari Teluk Kuantan Danau Kebun Nopi, Ekowisata Margasatwa Bukit Rimbang Baling yang kaya akan flora dan fauna seperti Rafflesia Merah Putih yang tergolong langka, habitat macan dahan, kucing emas, macan tutul, "marble cat", dan harimau Sumatera. Kawasan ini juga dapat dikembangkan menjadi tempat wisata adventure seperti arung jeram, jelajah alam dan lainnya.

Selanjutnya terdapat Danau Masjid Koto Kari yang memiliki ukuran 16.000 meter persegi, Desa Wisata yang kaya akan peninggalan leluhurnya, serta ragam wisata sejarah seperti  Tambang Batu Bara Peninggalan Jepang (Kecamatan Singingi Hilir), Rumah Adat Koto Benai (Kecamatan Benai), Rumah Adat Koto Rajo (Kecamatan Kuantan Hilir Seberang), dan rumah adat Koto Sentajo ( Kecamatan Sentajo Raya).

Tak ketinggalan, Kuansing juga memiliki Air Panas Alam yang konon sejak nenek moyang dipecaya mampu menjaga tubuh tetap sehat.

Suhardiman Amby begitu percaya diri, momentum Pacu Jalur akan menjadi berkah tersendiri untuk membawa Kuansing ke pentas dunia, setidaknya dimulai dari kawasan Asia terlebih dahulu.

Berita Lainnya

index