Riauaktual.com - Mantan Direktur PT Sumber Mutiara Indah Perdana (SMIP), Rudy, ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Pekanbaru atas dugaan korupsi terkait kegiatan importasi gula PT SMIP dari tahun 2020 hingga 2023.
Kasus ini sebelumnya ditangani oleh tim penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI. Berkas perkara Rudy, yang saat kasus terjadi menjabat sebagai Direktur PT SMIP, telah dinyatakan lengkap (P-21).
Penyidik kemudian menyerahkan penanganan perkara ini kepada Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU). Penyerahan tersangka dan barang bukti dilakukan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru pada Kamis (25/7/2024) sore.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, mengonfirmasi bahwa Tim JPU langsung menahan Rudy selama 20 hari ke depan di Rutan Pekanbaru.
"Iya, tahap II kasus (dugaan korupsi) gula dengan tersangka RD," katanya pada Kamis malam.
Setelah tahap II, Tim JPU akan segera mempersiapkan Surat Dakwaan untuk pelimpahan berkas perkara ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru.
"Dalam waktu dekat, berkas perkara akan dilimpahkan ke pengadilan," tutup Harli.
Selain Rudy, Kejagung juga menetapkan tersangka lainnya, yaitu RR, mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea Cukai Riau. Rudy diduga memanipulasi data importasi gula kristal mentah dengan memasukkan gula kristal putih dan mengganti karung kemasan untuk dijual di pasar dalam negeri. Tindakannya melanggar sejumlah peraturan perundang-undangan.
Rudy disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 3 jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Sementara RR disangkakan mencabut surat keputusan pembekuan izin sertifikat kawasan PT SMIP untuk memungkinkan impor gula kembali, serta tidak melakukan pengawasan di wilayah Riau.