Riauaktual.com - Apakah demam berdarah menular? Tak jarang pertanyaan ini membuat penasaran hingga memicu kekhawatiran bagi para masyarakat. Berdasarkan Jurnal Kesehatan Masyarakat yang berjudul 'Kesehatan Masyarakat dan Pengetahuan Tentang Demam Berdarah Di Masyarakat Menengah Kebawah' menyatakan pengetahuan masyarakat menengah ke bawah tentang demam berdarah sering terbatas.
Kondisi ini disebabkan karena kurangnya akses ke informasi kesehatan yang memadai, pendidikan yang rendah, dan mitos yang beredar. Mereka tidak sepenuhnya memahami alur penularan penyakit, gejalanya, atau langkah-langkah pencegahan yang efektif, karena kurangnya akses ke layanan kesehatan dan prioritas ekonomi yang berbeda juga berkontribusi pada kurangnya pengetahuan ini.
Alhasil edukasi dan kampanye kesehatan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan komunitas sangat diperlukan.
Dikutip dari World Health Organization (WHO) pada Senin, (5/8/2024) demam berdarah dilaporkan terjadi di lebih dari 120 negara, terutama di daerah tropis dan subtropis. Setiap tahun, sekitar 390 juta infeksi terjadi, dengan sekitar 96 juta kasus menunjukkan gejala klinis. Sekitar 20.000 orang meninggal dunia setiap tahun akibat demam berdarah.
Di Indonesia, kasus demam berdarah meningkat ketika musim hujan tiba, sementara di Filipina, ribuan kasus terjadi setiap tahun dengan tingkat kematian yang bervariasi.
Demam Berdarah
Demam berdarah merupakan penyakit yang umum terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis, yang menyebarkan infeksi virus yang menyebar dari nyamuk ke manusia. Pada penderita yang menderita penyakit demam berdarah ini tidak akan menunjukkan gejala.
Namun bagi mereka yang mengalaminya, gejala yang paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam. Kebanyakan akan membaik dalam 1–2 minggu. Beberapa orang mengalami demam berdarah parah dan memerlukan perawatan di rumah sakit.
Apakah Demam Berdarah Menular?
Sebenarnya, demam berdarah adalah penyakit yang menular, tetapi tidak secara langsung dari orang ke orang. Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes Albopictus yang telah terinfeksi virus dengue.
Ketika nyamuk tersebut menggigit seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, nyamuk itu akan membawa virus tersebut dalam tubuhnya. Ketika nyamuk ini menggigit orang lain, virus dengue akan ditularkan ke orang tersebut, menyebabkan infeksi baru.
Jadi, meskipun demam berdarah tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain secara langsung melalui kontak fisik, batuk, atau bersin, penyakit ini tetap tergolong menular melalui perantara nyamuk.
Oleh karna itu penting untuk selalu senantiasa perhatian terhadap upaya-upaya pencegahan demam berdarah mulai dari senantiasa perduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar, mengetahui edukasi-edukasi terkait, melakukan kegiatan pembasmian bibit nyamuk ( fogging ) secara berkala. Dengan cara ini, maka secara tidak langsung akan dapat memperkecil peluang penularan penyakit demam berdarah.
Sumber: Okezone.com
