Riauaktual.com - Perwakilan BKKBN Provinsi Riau melakukan sosialisasi pendidikan kependudukan kepada Kwarda Pramuka Riau melalui Diskusi Asyik Pendidikan Kependudukan (DAK DIK DUK) yang disertai dengan fasilitasi dan pembinaan teknis bagi anggota Saka Kencana tingkat Provinsi Riau.
Pendidikan kependudukan menjadi isu penting yang perlu dipahami oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya oleh pengambil kebijakan. Oleh karena itu, pendekatan melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal dianggap penting. Gerakan Pramuka, sebagai jalur pendidikan nonformal, dipandang potensial dalam mengimplementasikan pendidikan kependudukan.
Satuan Karya Kencana (Saka Kencana) yang dibentuk oleh BKKBN di lingkungan Pramuka menjadi garda terdepan dalam menyosialisasikan Program Bangga Kencana. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai aspek seperti pengendalian penduduk dan pencegahan stunting.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalena Wati Yulia, menekankan pentingnya peran Pramuka dalam pendidikan kependudukan.
"Setiap tingkatan dalam kepramukaan, mulai dari siaga, penggalang, penegak hingga pandega, merupakan sasaran potensial untuk menyerap dan menerapkan pendidikan kependudukan," jelas Mardalena, Selasa (27/9/2024).
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya Pramuka Peduli Kependudukan, di mana anggota pramuka tidak hanya memahami, tetapi juga dapat mengimplementasikan isu-isu kependudukan serta Program Bangga Kencana di setiap kegiatan kepramukaan.
"Melalui modul-modul dan aktivitas pramuka, kami berharap pendidikan kependudukan dapat terintegrasi dengan baik, serta mampu meningkatkan wawasan dan pemahaman anggota pramuka terkait isu-isu penting seperti pengendalian penduduk dan pencegahan stunting," tambahnya.
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Kwarda Riau, Jon Haril, juga menyampaikan materi terkait peran Saka Kencana dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Saka Kencana harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas. Dengan memperkuat pendidikan kependudukan, kita berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik," tegas Jon.
Selain itu, Penata KKB Ahli Muda BKKBN Riau, Alti Idah Anugrah, memaparkan materi pencegahan stunting dari hulu. Dia menekankan bahwa penanganan stunting harus dimulai dari perencanaan keluarga yang baik.
"Pencegahan stunting harus dimulai dari upaya edukasi dan pendampingan kepada keluarga muda. Dengan pemahaman yang baik tentang pentingnya gizi dan kesehatan sejak dini, kita bisa mencegah masalah stunting," ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau, Andalan Daerah, staf, DKD (Dewan Kerja Daerah) Riau, serta anggota pramuka dari berbagai tingkatan sebagai peserta.
Melalui sinergi antara BKKBN dan Gerakan Pramuka, diharapkan Program Bangga Kencana dapat berjalan lebih efektif, terutama dalam upaya menekan angka stunting di Provinsi Riau dan menciptakan keluarga yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. (PA)