Riauaktual.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sukses melepaskan kembali seekor beruang madu (Helarctos malayanus) ke habitat alaminya setelah sebelumnya sempat masuk ke permukiman warga di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Proses pelepasliaran dilakukan pada Rabu (18/9/2024) pukul 21.00 WIB di kawasan konservasi di Provinsi Riau.
Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai seekor beruang madu yang terlihat berkeliaran di permukiman warga pada 13 September 2024. “Satwa liar ini dilaporkan menyerang dan memakan ternak warga, sehingga menimbulkan keresahan,” ujar Genman pada Jumat (20/9/2024) kemarin.
Tanggapan cepat dilakukan pada 14 September 2024, di mana tim Wildlife Respon Unit (WRU) BBKSDA Riau bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusuma, Damkar, serta unsur TNI, Polri, dan masyarakat setempat untuk melakukan mitigasi di lokasi kejadian. Salah satu langkah yang diambil adalah pemasangan boxtrap di area yang diduga sering dilewati oleh beruang tersebut.
Namun, selama tiga hari pemasangan boxtrap, beruang madu tersebut belum berhasil ditangkap.
“Setelah upaya menggunakan perangkap tidak berhasil, pada 16 September 2024, tim akhirnya memutuskan untuk melakukan tindakan pembiusan agar bisa menangkap satwa tersebut dengan aman,” kata Genman.

Beruang madu berhasil dibius pada hari itu, dan tim medis segera melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Dari pemeriksaan, diketahui bahwa beruang tersebut merupakan jantan berusia sekitar lima tahun dan mengalami luka pada kaki depan kanan akibat jerat, meskipun lukanya tidak terlalu serius,” lanjutnya.
Selain luka jerat, tim juga mencatat bahwa beruang ini memiliki dua kuku pada kaki depan kanan dan tiga kuku pada kaki depan kiri. Setelah memastikan tidak ada infeksi serius, tim medis memberikan perawatan pada luka tersebut dan melakukan observasi menyeluruh terhadap kondisi kesehatan serta perilaku satwa.
Setelah melalui proses observasi, beruang madu tersebut dinyatakan layak untuk dilepaskan kembali ke alam. Pada 18 September 2024 malam, tim BBKSDA Riau akhirnya berhasil melepasliarkan beruang madu tersebut di kawasan konservasi yang aman bagi kelangsungan hidupnya.
Genman Suhefti Hasibuan menghimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menghadapi satwa liar.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak memasang jerat atau melakukan tindakan yang dapat membahayakan satwa, terutama yang dilindungi oleh undang-undang," tegasnya.
Ia juga berharap ke depannya tidak akan ada lagi konflik antara manusia dan satwa liar. “Semoga interaksi negatif antara manusia dan satwa liar dapat diminimalisir di masa mendatang,” pungkasnya.
#HEWAN
