Masuki Musim Hujan, Empat Heli Water Bombing di Riau Ditarik ke Home Base

Masuki Musim Hujan, Empat Heli Water Bombing di Riau Ditarik ke Home Base
Salah satu heli water bombing yang disiagakan di Riau.

PEKANBARU (RA) - Memasuki musim hujan, aktivitas pemadaman udara di Provinsi Riau mulai dikurangi.

Sebanyak empat helikopter water bombing resmi dijadwalkan ditarik ke home base masing-masing setelah kondisi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah tersebut dinyatakan nihil.

Kepala BPBD dan Damkar Provinsi Riau, Edy Afrizal, mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan laporan cuaca dan situasi terkini di lapangan.

"Ya, hari ini sudah dijadwalkan. Sekarang musim hujan sudah mulai merata di kabupaten dan kota. Karhutla juga dilaporkan nihil," ujar Edy Afrizal, Jumat (24/10/2025).

Adapun empat helikopter yang akan dikembalikan ke home base adalah:

1. Heli Water Bombing Blackhawk UH-60A (N61AA)

2. Heli Water Bombing Mi-BAMT (RA-22747)

3. Heli Water Bombing Mi-BAMT (RA-22834)

4. Heli Water Bombing Superpuma A533212 (P2-MHL)

Keempat heli tersebut sebelumnya diperbantukan di Riau sebagai bagian dari Operasi Darurat Karhutla yang berlangsung sejak pertengahan tahun 2025.

Meski empat heli ditarik, Edy menegaskan bahwa tujuh helikopter lainnya masih akan tetap disiagakan hingga akhir November 2025.

Langkah ini sebagai bentuk antisipasi dini terhadap potensi kebakaran baru yang bisa saja muncul meski curah hujan mulai meningkat.

Helikopter yang masih disiagakan antara lain:

Heli Water Bombing Mi-8AMT (RA-22729) siaga hingga 5 November.

Heli Water Bombing Blackhawk UH-60A (N260UH) siaga hingga 5 November.

Heli Water Bombing Blackhawk UH-60A (N60CU) siaga hingga 5 November.

Heli Water Bombing Kamov KA-320 siaga hingga 31 Oktober.

Heli Patroli Bell 505 (PK-WSA) siaga hingga 5 November.

Heli Patroli Bell 206L-4 (PK-FBI) siaga hingga November.

Heli Patroli Bell 412 SP (PK-DAS Kemenhut) masih berstatus siaga dengan waktu pengembalian tentatif.


"Sebagian heli masih standby sebagai langkah antisipasi bila terjadi perubahan cuaca ekstrem," jelas Edy.

Dengan kondisi musim hujan yang sudah merata di sebagian besar wilayah Riau, BPBD menilai momen ini menjadi waktu yang tepat untuk mengefisiensikan penggunaan armada udara.

Sebelumnya, helikopter water bombing berperan penting dalam menekan luas kebakaran hutan di sejumlah daerah rawan seperti Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, dan Bengkalis.

"Kini, fokus BPBD dan Damkar Riau beralih pada pemantauan satelit hotspot serta peningkatan kesiapsiagaan darat untuk mencegah kemunculan titik api baru," tutup Edy.

#Kebakaran Lahan

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index