PEKANBARU (RA) - Plt Wali Kota Pekanbaru, Edwar Sanger, menyebut masalah banjir bukan merupakan hal baru namun masalah klasik yang sudah lama terjadi di Kota Pekanbaru.
"Harusnya jika kita ingin menghilangkan banjir di Kota Pekanbaru ini perlu kajian secara konverhensip dan tidak bisa secara satu-satu," ucap Edwar Sanger, Rabu (21/12) kepada wartawan.
Oleh karena itu, katanya lagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sekarang ini hanya dapat mengatasi dan mengurangi saja, dengan pengurangan ini, kami Pemko Pekanbaru telah memberikan intruksi kepada SKPD terkait.
"Makanya saya sudah minta kepada SKPD terkait agar dapat untuk mengoptimalkan dengan membersihkan selokan-selokan yang ada. Kami juga akan berkoordinasi dengan provinsi, karena untuk gorong-gorong yang ukuran besar merupakan tanggungjawab dari provinsi seperti yang di Jalan Soekarno-Hatta tersebut," terangnya.
Saat ditanya sejauh mana koordinasi yang telah dilakukan Pemko Pekanbaru terhadap Pemprov Riau untuk mengatasi banjir ini, ia mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak provinsi dan akan bersama-sama menjalin komunikasi agar masalah banjir ini bisa atasi dan dilaksanakan.
"Sebagai contohnya saat saya turun kelapangan dan saya koordinasikan dengan provinsi, sekarang sudah ditindak lanjuti. Sungai dan anak-anak sungai yang ada di Pekanbaru saat ini perlu dinormalisasi untuk mencegah terjadinya banjir," tuturnya.
Disamping itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau ini juga mengimbau kepada seluruh pengembang-pengembang yang ada di Kota Pekanbaru untuk mengikuti analisa dampak lingkungan (Amdal)-nya.
"Para pengembang yang melakukan pembangunan harus mengikuti Amdal-nya. Jika kita bersama-sama mematuhinya maka banjir tidak akan terjadi. Terutama terhadap pengawasannya, ini butuh kesadaran kita semua, jangan kucing-kucingan, tanpa adanya pengawasan masalah ini tidak akan pernah bisa teratasi," tandasnya. (DWI)
