Riauaktual.com - Polri menilai ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah menimbulkan keresahan di masyarakat karena mengajak untuk mewujudkan pemerintahan berdasarkan khilafah.
"Bukan terindikasi lagi. Sudah banyak videonya beredar untuk mengajak pada khilafah," kata Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, hari ini.
"Negara ini berdasarkan Pancasila. Bukan negara agama. Jadi jangan coba-coba ada perkumpulan, ada ormas apapun yang mencoba mengganti dasar negara dari Pancasila ke ideologi lainnya," katanya.
Rikwanto mengatakan, pendapat pemerintah terhadap ide khilafah yang diusung HTI, kini masih dikaji di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).
"Mudah-mudahan segera diterbitkan pernyataan resmi pemerintah terhadap HTI," katanya, sebagaimana dikutip dari Antara.
Tidak hanya terhadap HTI, pihaknya pun mengimbau ormas keagamaan lainnya agar tidak mengusung ide-ide untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Polri kini tengah berupaya memetakan berbagai wilayah yang digunakan oleh ormas HTI dalam melakukan kaderisasi anggota baru.
"Kami memetakan dia kaderisasinya di mana saja," katanya.
Sebelumnya, sejumlah acara HTI di berbagai daerah batal dilaksanakan termasuk rencana digelarnya International Khilafah Forum (IKF) pada 23 April di Balai Sudirman, Jakarta, karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian setempat.
Pemerintah Provinsi Riau, ia mengatakan, membantu mengembangkan ekowisata di Pulau Cawan, merancang pembangunan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk keperluan itu.
Pulau Cawan juga memiliki pantai Solop, yang menjadi lebih dikenal setelah mantan Gubernur Riau Rusli Zainal menyanyikan lagu "Pantai Solop".
"Wilayah ini akan kita kembangkan jadi wisata khusus alam dan penelitian," kata Andi.
"Pulau Cawan ini targetnya wisatawan khusus, lihatlah bakaunya dengan lilitan akar mengular dan sudah berusia ratusan tahun, ini unik tidak ada di tempat lain," katanya.
Bupati Indragiri Hilir HM Wardan mengatakan pemerintah kabupaten juga berencana mengembangkan wisata Pulau Cawan, yang memiliki hutan bakau 1.000 hektare.
Menurut Wardan HM Pemkab kedepan mulai melirik kawasan ini untuk dijadikan pengembangan ekowisata.
"Kami nantinya akan sediakan banana boat, akan dilengkapi dengan sarana olahraga dan lainnya, kami juga upayakan untuk mempertahankan mangrove, bakau," tuturnya.
"Di sini juga ada sungai, bisa saja kita adakan perlombaan mendayung sampan untuk menarik wisatawan," kata Wardan.
Ia membuka pintu bagi investor yang ingin menanamkan modal untuk bisnis wisata di Pulau Cawan.
"Kami persilakan dan terbuka kepada siapa saja yang ingin berinvestasi di wilayah ini sepanjang sesuai dengan upaya pengembangan dari pemerintah," kata dia.
