Riauaktual.com - Agung Riswandi, tak menyangka pada Selasa dini hari kemarin bakal didatangi perampok. Penjaga warteg orang tuanya ini berada di depan warungnya karena ingin begadang sambil 'berselancar' internet melalui telepon selular.
Ketika waktu menunjukkan pukul 03.00 Wib, kawannya pamit pergi sebentar. Karena itu, dia sendirian duduk santai di depan warteg yang terletak di Jalan Wibawa Mukti, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Agung mengaku tiba-tiba didatangi oleh orang tak dikenal memakai masker. Pria yang belakangan diketahui bernama Muhammad Fadli menuduhnya sebagai anggota gengster Amerika yang pernah mengeroyok.
"Saya bingung, enggak tahu apa-apa dituduh," kata Agung di Mapolres Metro Bekasi.
Menurut dia, pelaku lalu merampas telepon yang ada di genggamannya, dan kabur. Merasa jadi korban kejahatan, Agung reflek mengejar pelaku yang masih berusia 19 tahun tersebut.
"Saya tarik kausnya dari belakang, kemudian dia menyabetkan celurit. Saya reflek menangkis," ujar Agung.
Agung mengaku tak mengalami luka bacok sedikit pun. Luka pegal di bahunya karena jatuh ke aspal ketika bergumul dengan pelaku. Di saat itu juga, kawannya dan sejumlah warga berdatangan. Pelaku pun tak berkutik.
"Ada yang menelpon polisi, tidak lama kemudian pelaku dibawa," kata dia.
Agung berani melawan pelaku secara spontan. Soalnya, pria asal Tegal, Jawa Tengah ini mengaku tak mempunyai ilmu bela diri. Atas keberaniannya itu, Polres Metro Bekasi Kota mengganjar sebuah piagam penghargaan.
"Selagi mempunyai kesempatan dan pertimbangan untuk melawan, dilawan saja. Kemudian segera melapor ke polisi," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto.
Tersangka kini sudah mendekam di sel tahanan Polres Metro Bekasi Kota. Dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang perampokan. Ancamannya hukuman penjara selama sembilan tahun. Adapun barang bukti yang disita berupa celurit, dan telepon selular. (Wan)
Sumber: Merdeka.com
