Riauaktual.com - Sampai saat ini, Jokowi yang maju sebagai calon petahana, masih belum memiliki sosok cawapres pendampingnya di Pilpres 2019 mendatang.

Meski waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres kurang empat bulan lagi, namun teka-teki sosok cawapres itu masih belum juga tampak.

Terbaru, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan (BG) disebut-sebut jadi salah satu kandidat dan masuk dalam radar PDI Perjuangan.

Selain BG, juga ada nama mantan Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Jimly Ashidiqie.

Tak ketinggalan, juga ada nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang juga masuk dalam radar partai berlambang kepala banteng hitam itu.

Kabar tersebut dibenarkan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di komplek gedung parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018) kemarin.

Alasan diliriknya kalangan profesional jadi cawapres Jokowi tidak lain menilik pada tantangan ke depan.

“Seperti tantangan keamanan dan ekonomi global yang bakal dihadapi Indonesia di masa yang akan datang,” jelasnya.

Untuk BG sendiri, Basarah mengakui bukan berasal dari kalangan profesional.

Namun, dengan latar belakangnya di dunia telik sandi, menjadi pertimbangan tersendiri dan pengecualian.

Selain itu, Basarah menekankan, PDI Perjuangan memang sangat terbuka bagi siapa pun kalangan non partai potensial untuk menjadi pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Ya termasuk Pak Budi Gunawan itu juga terbuka,” ujarnya.

Nama BG melejit mengungguli beberapa calon lain berdasarkan hasil riset Saiful Mujani Reseacrh Center (RSMC) beberapa waktu lalu sebagai cawapres Jokowi.

Menurut data itu, BG mampu mengungguli lawan Jokowi seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Sebelumnya, tersebar kabar bahwa kandidat cawapres Jokowi adalah Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.

Hal itu diperkuat dengan sempat dibeberkannya hal itu oleh salah seorang tokoh senior PDIP beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, ada sejumlah nama yang selama ini didengungkan bakal menjadi cawapres calon petahana itu.

Dari partai politik, ada nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono atau Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi dari Partai Demokrat.

Selain itu, ada juga Ketua Umum PPP Romahurmuzyi dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Sedangkan dari luar partai politik, setidaknya ada nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo atau mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Sumber : pojoksatu.id