Riauaktual.com - Baru setengah bulan pisah ranjang, istri Miswandi (35) sudah "diembat" orang lain. Celakanya, sebelum bertamu, pria yang diduga selingkuhan istrinya sempat menelepon dan diterima sang suami.
Kasus dugaan selingkuh ini akhirnya berujung pembacokan. Miswandi (35) marah besar saat melihat seorang laki-laki baru saja keluar dari rumah istrinya di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Dia mencegat pria bernama M Yama (33) dan membacoknya dengan celurit berkali-kali.
Akibatnya, tiga jari tangan Yama putus. Luka lainnya terdapat pada bagian telapak tangan, paha, lengan, dan dada samping. Korban masih dalam perawatan medis di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Masykur menjelaskan, kasus ini dipicu kasus asmara. Pelaku menyebut M Yama berselingkuh dengan istrinya.
Sebelum peristiwa pembacokan terjadi, pelaku dan istrinya memang pisah ranjang sejak sekitar setengah bulan lalu. Miswandi mengaku ditolak saat akan pulang ke rumahnya. Karena itu, dia pun memilih pulang ke rumahnya sendiri, yang jaraknya hanya sekitar setengah kilometer dari rumah istrinya.
Namun, sejak pisah ranjang itu Miswandi mengaku berhasil membawa ponsel milik istrinya. Nah, dari ponsel itulah Miswandi mencurigai adanya hubungan terselubung istrinya dengan pria lain. Puncaknya terjadi Kamis (5/7/2018) malam, saat ponsel istrinya tiba-tiba berdering. Miswandi pun mengangkat telepon tersebut.
Agar tak curiga, pelaku menjawab dengan suara perlahan dan dibikin mirip suara perempuan. Tak disangka, saat itulah terdengar suara pria yang mengatakan akan datang ke rumah istri pelaku. Miswandi pun mengiyakan.
Selang beberapa saat usai menerima telepon, sambil menenteng celurit, pelaku mendatangi rumah sang istri yang tinggal bersama neneknya. Benar saja, saat tiba di depan rumah sang istri, Miswandi melihat pria lain keluar dari rumah tersebut. Tanpa pikir panjang, pelaku langsung mencegat dan membacoknya.
"Kaule tak oning ka lalakek genika. Abit napa enten e delam gi kaule tak oning. Kaule nangale pon kaluar deri compok (Saya tidak tahu sama pria itu. Lama atau tidak dalam rumah itu saya juga tidak tahu. Saya hanya melihat dia keluar dari rumah, Red)," ujar Miswandi yang tak bisa berbahasa Indonesia itu.
Usai membacok korbannya, Miswandi langsung pulang ke rumahnya sendiri sebelum memutuskan sembunyi di hutan. Pelaku nekat kabur ke hutan karena khawatir dihakimi massa dari kerabat dan keluarga korban. Karena itu, setelah merasa aman pelaku segera menyerahkan diri ke polisi.
Pengakuan berbeda disampaikan M Yama. Warga Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo mengaku saat itu hendak datang ke dukun pijat. Tiba-tiba dia dicegat pria tak dikenal dan langsung membacoknya. (Wan)
Sumber: Rakyatku.com
